Beda dengan Prabowo dan Anies, AHY Under Dog di Pilpres 2024, Siap Bertarung Tanpa Beban
Langkah politik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang beberapa kali menggunakan istilah kuda hitam menuai sorotan dari sejumlah praktisi politik.
Pengamat political branding lulusan LSE Inggris, Diska Putri Pamungkas menjelaskan istilah kuda hitam sering dipakai untuk menggambarkan orang yang dianggap enteng, tapi ternyata memenangkan kompetisi.
Baca Juga: AHY Dianggap Kuda Hitam di Pilpres, Siap-Siap! Pengamat Sebut Akan Ada Hentakan
AHY yang tampil dengan kemeja dan jas serba hitam (all black suit) saat hadir dalam panel talk show Indonesia Bangkit yang diselenggarakan TV One (14/2), Diska mengungkapkan bahwa simbol kuda hitam itu coba ditunjukan oleh AHY.
“Secara visual branding, ini bisa dibaca AHY hendak menegaskan posisinya sebagai Kuda Hitam dalam kontestasi pemilu 2024,” ujarnya.
Diketahui, AHY hadir bersama Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani yang dikabarkan juga diundang, tidak terlihat. Demikian pula Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Diska juga menuturkan, sebagai satu-satunya ketua umum parpol yang diundang dan hadir, AHY memang memiliki bobot yang berbeda.
Karena dalam konteks kontestasi pilpres 2024, dia sudah memiliki kendaraan politiknya sendiri, sementara ketiga kandidat calon lainnya, masih harus mencari kendaraan politik untuk maju di pilpres.
“Selain itu, sebagai Ketum parpol, AHY leluasa untuk pergi ke wilayah manapun dan bicara lintas bidang, tidak terbatasi wilayah geraknya seperti Gubernur atau bidang geraknya, seperti Menteri,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Diska, terkait istilah kuda hitam yang diucapkan AHY, hal ini memang menunjukkan dirinya memposisikan diri sebagai under dog sehingga bisa bertarung tanpa beban.
“Tapi saya kira AHY akan bertarung dengan determinasi dan disiplin tinggi untuk mencapai kemenangan yang menghentak semua orang,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq