Arief Poyuono Soal Kriteria Presiden Selanjutnya: Yang Mampu Buat Pabrik Minyak Goreng Negara!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menyinggung beberapa kriteria yang menurutnya cocok untuk calon Presiden dan calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satunya, menurut Arief, dibutuhkan Capres yang mampu membuat pabrik minyak goreng.

Sebab, dalam kurun beberapa waktu terakhir, kelangkaan minyak goreng semakin menjadi setelah pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14 ribu per liter. Selain itu, Arief menambahkan, calon Presiden yang terpilih juga harus mampu memiliki pertambangan batu bara terbesar.

Baca Juga: Setelah "Teriakin" Sumur Resapan Anies, Arief Poyuono Kini Puji Ahok: Dia Cocok Pimpin IKN!

"Mampu membuat pabrik gula dan Indomie yang besar milik negara," singgungnya.

utk presiden 2024-2029
dibutuhkan yg mampu buat pabrik minyak goreng negara, mampu memiliki pertambangan batubara terbesar, mampu membuat pabrik gula & indomie yg besar milik negara..

— Arief Poyuono (@bumnbersatu) February 19, 2022

Seperti diketahui, sejak saat itu kelangkaan minyak goreng makin meluas, hingga munculnya kabar penimbunan minyak goreng. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), melakukan upaya penyelesaian secara holistik minyak goreng melalui Permendag Nomor 6 Tahun 2022.

Di mana pada sisi hulu, Pemerintah memberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic price Obligation (DPO). Adapun persoalan ketersediaan dan kestabilan harga minyak goreng terus mendapat perhatian pemerintah. Moeldoko mengatakan, masalah minyak goreng berawal dari kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar Internasional.

Baca Juga: Anies Baswedan Selalu Top di Hasil Survei, Cuitan Geisz Chalifah Mengejutkan: Buat Apa Dipercaya?

“Di sisi hulu Kebijakan ini diharapkan bisa memecahkan masalah bahan baku. Sedangkan hilirnya, penetapan HET bisa mengurangi beban konsumen,” tutur Moeldoko, di Gedung Bina Graha, pada Sabtu (19/2/2022). []