Putin Calling 3 Pemimpin Negara, Presiden Iran: Amerika dan NATO Biang Keladi Konflik!
Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon pemimpin Prancis, India dan Iran, menyusul operasi militer khusus di wilayah Donbass, timur Ukraina.
Kremlin dalam pernyataanya, menyebutkan, percakapan serius dan jujur terjadi antara Putin dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca Juga: 70 Tahun Perdamaian di Eropa Rusak Gegara Aksi Militer Vladimir Putin
"Pemimpin Rusia itu memberikan penjelasan komprehensif tentang alasan dan keadaan keputusan untuk melakukan operasi militer khusus," kata Kremlin, Kamis (24/2/2022) dilansir media Xinhua dan CGTN, Jumat (25/2/2022).
Menurut Istana Kepresidenan Prancis, Istana Elysee, dalam percakapan itu, Macron mendesak Putin menghentikan operasi militer di Ukraina.
"Presiden Prancis mengingatkan Putin, dia terkena sanksi besar-besaran," kata Istana Elysee.
Sedangkan dalam panggilan teleponnya dengan Putin, Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan pemahamannya bahwa Amerika Serika (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai pemici konflik Rusia Ukraina, kedua negara jiran itu.
"Ekspansi NATO ke arah timur menciptakan ketegangan dan merupakan ancaman serius bagi stabilitas dan keamanan negara-negara merdeka di berbagai bidang," kata Raisi dikutip Iran Nour News.
"Saya berharap hal yang terbaik bagi masyarakat dan seluruh wilayah," katanya.
Putin juga menjelaskan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi tentang sikap Moskow terhadap masalah Ukraina.
"Ketika membahas situasi tersebut, Putin menguraikan penilaian fundamentalnya tentang tindakan agresif Kiev terhadap penduduk sipil Donbass, serta tentang kebijakan destruktif Kiev selama bertahun-tahun yang bertujuan melanggar perjanjian Minsk," kata Kremlin.
Sebagai informasi, Perjanjian Minsk adalah upaya untuk mengamankan gencatan senjata antara pasukan Pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina.
Perjanjian yang juga dikenal sebagai Kesepakatan Minsk itu dinamai sesuai nama Ibu Kota Belarus, Minsk, tempat ditandatanganinya pada 2014 dan 2015. Kesepakatan yang diteken pada 2014 disebut sebagai Perjanjian Minsk I, dan yang 2015 adalah Perjanjian Minsk II.
Modi berterima kasih kepada Putin atas klarifikasinya. PM India itu meminta bantuan untuk memastikan keamanan warga negara Bollywood di Ukraina.
"PM India meminta PM Rusia melakukan 'penghentian segera kekerasan,'" kata kantor Modi dalam sebuah pernyataan.
"(Modi) menegaskan kembali keyakinannya, perbedaan antara Rusia dan kelompok NATO hanya dapat diselesaikan melalui dialog yang jujur dan tulus," kata pernyataan itu.
Modi "menyerukan upaya bersama dari semua pihak untuk kembali ke jalur negosiasi dan dialog diplomatik," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto