Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

70 Tahun Perdamaian di Eropa Rusak Gegara Aksi Militer Vladimir Putin

70 Tahun Perdamaian di Eropa Rusak Gegara Aksi Militer Vladimir Putin Kredit Foto: Getty Images/TASS/Mikhail Klimentyv
Warta Ekonomi, Washington -

Rusia resmi menggelar invasi ke Ukraina dan mendaratkan pasukannya ke pantai selatan negara itu. Serangan dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin memberi wewenang untuk apa yang ia sebut operasi militer khusus di timur.

Tidak lama setelah Putin menyampaikan pidatonya terdengar suara ledakan di Kiev. Kantor berita Interfax melaporkan terdengar rentetan suara tembakan di bandara utama ibukota tersebut.

Baca Juga: Invasi Rusia Ingatkan Presiden Ukraina Tentang Nazi: Kami Ingat Tahun 1941

Ketua Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) Mark Warner mengatakan Putin resmi mengakhiri perdamaian 70 tahun lebih di Eropa.

"Selama lebih dari 70 tahun, kita telah berhasil menghindari perang skala besar di Eropa," kata Werner, Kamis (24/2/2022).

"Dengan invasi ilegal ke Ukraina, Vladimir Putin dengan tragis mengakhiri perdamaian umum selama puluhan tahun, kini AS dan sekutu-sekutu NATO kami harus bersatu dan tegas pada usaha Putin mendirikan kembali kekaisaran Rusia yang mengorbankan rakyat Ukraina," tambahnya.

Dengan bantuan Belarusia pasukan Rusia di negara itu juga menggelar serangan ke Ukraina pada pukul 05.00 pagi waktu setempat. Penjaga perbatasan Ukraina mengatakan serangan juga dilancarkan dari daerah pendudukan Krimea.

Interfax melaporkan separatis di Donetsk yang didukung Rusia juga menggelar serangan skala penuh ke pasukan Ukraina di jalur perbatasan. Sementara itu Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan musuh melepaskan tembakan ke unit-unit militer Ukraina di bagian timur.

"Saya memutuskan untuk menggelar operasi militer khusus," kata Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

"Tujuannya untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi korban perundungan dan genosida selama delapan tahun terakhir dan untuk itu kami akan berjuang demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," tambahnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: