Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras Banget! Tokoh Tionghoa Ngomel Soal Wacana 3 Periode: Edan, Kok Mereka Khianati Rakyat!

Keras Banget! Tokoh Tionghoa Ngomel Soal Wacana 3 Periode: Edan, Kok Mereka Khianati Rakyat! Kredit Foto: Instagram/Lieus Sungkharisma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerhati sosial politik Lieus Sungkharisma, ikut beraksi atas wacana penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan pimpinan partai politik (Parpol) pendukung pemerintah.

"Wacana 3 periode terus digulirkan. Mulai Menteri Bahlil sampai 3 ketua umum partai PKB, PAN dan Golkar berturut-turut mewacanakan (bahasa halusnya) penundaan pemilu. Padahal pengen 3 periode," kata Tokoh Tionghoa ini dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/2/2022) kemarin.

Lanjutnya, ia mengaku heran dengan para elit yang terus menggaungkan wacana tersebut.

Baca Juga: Anwar Abbas Pasang Badan untuk Presiden, Minta Jangan Ada yang Jerumuskan Jokowi

Padahal, menurutnya, penundaan tersebut selain melanggar konstitusi, rencana tersebut juga sebagai bentuk pengkhianatan terhadap suara rakyat.

"Edan. Kok bisa mereka bermufakat jahat melanggar konstitusi mengkhianati suara rakyat. Saya gak bisa mengerti dengan jalan pikiran para pengusul 3 periode ini. Apa yang ada di dalam otaknya, sampai tega-teganya punya usul yang tidak bermutu ini," tegasnya.

Lebih lanjut, ia pun menaruh curiga atas wacana yang digulirkan pimpinan parpol koalisi pendukung pemerintahan Jokowi.

"Saya jadi curiga, jangan-jangan wacana ini memang dimunculkan untuk testing water aja. Pak Jokowi menikmatinya. Dia suruh 'abdi partai' para ketua partai koalisi untuk bersuara. Tentunya dengan iming-iming imbalan tertentu. Entah jabatan entah apa. Hanya mereka yang tahu," ujar Lieus.

"Setahu saya para ketua umum partai ini orang-orang hebat dan pintar. Kok tiba-tiba (meminjam istilah Bung Rocky Gerung) jadi dungu bagai kerbau dicocok hidungnya. Ada apa ini? Apa mereka sudah tersandera kasus sehingga disuruh lempar isu 3 periode mereka ho oh aja," sentilnya.

Sambungnya, ia menegaskan bahwa wacana itu mencederai cita-cita reformasi dan memicu lahirnya rezim otoriter.

"Apa mereka sudah lupa cita-cita reformasi kok malah merindukan penguasa yang otoriter. Apa mereka gak bisa ngasih tahu ke Jokowi bahwa cukup 2 periode saja?. Tahun 2024 nanti kasih kesempatan pada orang lain untuk maju. Kan Pak Jokowi elegan kalau mau seperti ini," ucapnya.

"Akan tetapi kalau sampai memaksakan kehendak, apa yang sudah dikerjakan (Presiden Jokowi) selama ini akan hilang dilupakan rakyat gara-gara 3 periode," jelas Lieus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: