Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percepat Rehabilitasi Lahan Kritis, Jokowi Bakal Bangun Sejumlah Persemaian

Percepat Rehabilitasi Lahan Kritis, Jokowi Bakal Bangun Sejumlah Persemaian Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan rehabilitasi lahan kritis harus dimulai dari pembangunan persemaian (nursery). Persemaian merupakan salah satu upaya pemerintah dalam program rehabilitasi lahan di tanah air

Hal itu dikatakan Jokowi saat meninjau langsung Persemaian Modern Rumpin, di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin..

“Saya ingin memastikan bahwa dimulainya program penghijauan rehabilitasi lahan-lahan kritis, rehabilitasi lahan-lahan yang sering longsor, rehabilitasi lahan-lahan yang daerahnya wilayahnya sering banjir itu betul-betul bisa kita mulai dari membangun nursery,” ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa pemerintah akan membangun sejumlah persemaian serupa di tahun ini. Hal tersebut juga dapat mendukung pemerintah dalam melakukan penelitian terhadap kekayaan plasma nutfah yang terdapat di Indonesia.

“Di tahun 2022 kurang lebih 30 nursery seperti di nursery Rumpin ini akan bisa memproduksi kurang lebih 12 juta bibit tanaman, pohon, baik itu albasia, sengon, kemudian eukaliptus, kemudian manglid, ada juga jati, mahogany, semuanya ada,” tuturnya.

Di samping itu, Presiden berharap agar pembangunan persemaian tidak hanya memberikan manfaat dalam hal lingkungan, tetapi juga dapat membantu meningkatkan perekonomian.

“Sehingga yang kita produksi ini betul-betul bisa mendapatkan manfaat ekonomi, baik bagi negara maupun bagi masyarakat. Jadi lingkungannya dapat, ekonominya juga dapat,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Kapolri Mau Penyuntikan Booster Digenjot

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan riset untuk mendukung pengembangan bibit-bibit unggul sesuai dengan karakteristiknya.

“Karena ini nanti diperlukan untuk mengatasi berbagai problem lingkungan dan kehutanan kita, dan setiap lokasi itu memiliki karakter dan memiliki kebutuhan yang berbeda,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: