Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas, Taiwan Berani Tegur China yang Terang-terangan Terobos Langit Terlarang

Memanas, Taiwan Berani Tegur China yang Terang-terangan Terobos Langit Terlarang Kredit Foto: Wikimedia Commons
Warta Ekonomi, Taipei -

Hubungan Taiwan dan China makin memanas di tengah berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina.

Sebanyak 13 pesawat tempur China sebelumnya menerobos zona pertahanan udara Taiwan. Terhadap hal tersebut Taiwan kini mulai berani menegur China.

Baca Juga: Di Depan Pengurus Partai Komunis China, Penasihat Gedung Putih Bikin Kejutan

Kementerian Pertahanan Taiwan keberatan dengan misi rutin pasukan udara China yang berlangsung selama dua tahun terakhir, meski pesawat itu tidak mendekati Taiwan.

China selama ini mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Taiwan diketahui berada dalam status siaga tinggi.

Negara tersebut khawatir China memanfaatkan invasi Rusia ke Ukraina untuk melakukan langkah militer serupa terhadap wilayahnya. Namun, pemerintah Taipei belum melaporkan ada gerak-gerik Negeri Tirai Bambu yang mencurigakan.

Kementerian menyebutkan misi terbaru itu melibatkan tujuh pesawat tempur J-10, lima pesawat tempur J-16 dan satu pesawat perang elektronik Y-8 milik China.

Pesawat-pesawat tersebut terbang di atas area timur laut Pulau Pratass yang diperintah Taiwan dan terletak di ujung Laut China Selatan.

Pesawat tempur Taiwan diterbangkan untuk memberi peringatan kepada pesawat China dan rudal pertahanan udara dikerahkan untuk mengawasi kegiatan tersebut.

Insiden itu terjadi pada hari yang sama saat Taiwan mengandangkan armada pesawat tempur Mirage 2000 miliknya setelah satu pesawat jatuh dalam misi latihan, meski pesawat-pesawat tempur lainnya, termasuk F-16, masih beroperasi.

China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk menyeret Taiwan ke bawah kendalinya dan Selat Taiwan masih menjadi titik nyala militer yang berpotensi berbahaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: