Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang-orang Rusia Berbondong-bondong Datangi McDonald's untuk Makan Terakhir Kali

Orang-orang Rusia Berbondong-bondong Datangi McDonald's untuk Makan Terakhir Kali Kredit Foto: Unsplash/Jurij Kenda

McDonald's di tanah Soviet

Masuknya McDonald's ke Uni Soviet dimulai dengan pertemuan kebetulan. Pada tahun 1976, McDonald's meminjamkan beberapa bus kepada penyelenggara Olimpiade Moskow 1980 yang sedang mengadakan tur ke tempat-tempat Olimpiade di Montreal, Kanada.

George Cohon, saat itu kepala McDonald's di Kanada, membawa para pengunjung ke McDonald's sebagai bagian dari tur. Pada malam yang sama, kelompok itu mulai mendiskusikan cara membuka McDonald's di Uni Soviet.

Empat belas tahun kemudian, setelah undang-undang Soviet dilonggarkan dan McDonald's membangun hubungan dengan petani lokal, McDonald's pertama dibuka di pusat kota Moskow.

Pada hari pembukaannya, 27 mesin kasir restoran itu menerima pesanan 30.000 makanan.

Vlad Vexler dan neneknya menunggu dalam antrean bersama ribuan orang lain untuk memasuki toko yang menyediakan 700 kursi, dihibur oleh musisi tradisional Rusia dan karakter berkostum seperti Mickey Mouse.

"Perasaan saya waktu itu, sangat ingin melihat bagaimana orang Barat melakukan sesuatu dengan lebih baik," kata Vlad.

Vlad Vexler menabung selama berminggu-minggu untuk membeli makanan McDonald's pertamanya: burger keju, kentang goreng, dan minuman Coca-Cola. Makanan ini, katanya, memiliki "rasa enak" yang belum pernah dia alami sebelumnya.

Eileen Kane sering mengunjungi McDonald's pada tahun 1991 dan 1992 ketika dia menjadi mahasiswa pertukaran di Universitas Negeri Moskow.

Dia menemukan pemandangan di sana kontras dengan bagian lain negara itu, yang sering mengalami kekurangan pangan saat Uni Soviet runtuh.

"McDonald's memberikan kecerahan, mereka tidak pernah kehabisan apa pun. Suasananya seperti pesta," kata Kane, yang sekarang menjadi profesor sejarah di Connecticut College di New London, Connecticut.

Masuknya McDonald's ke Uni Soviet begitu inovatif sehingga memunculkan teori politik.

The Golden Arches Theory atau Teori Dua Lengkung Emas menyatakan bahwa dua negara yang memiliki gerai McDonald's di dalamnya tak akan berperang.

Menurut Profesor Bernd Kaussler dari James Madison University di AS, teori ini menyebut kehadiran McDonald's merupakan indikator tingkat saling ketergantungan negara dan keselarasan mereka dengan undang-undang AS.

Teori itu bertahan hingga 2014, katanya, ketika Rusia mencaplok Krimea.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: