Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Pansus Minyak Goreng, Omongan Dedi Mulyadi Keras: Masa Negara Kalah Oleh Mafia

Dorong Pansus Minyak Goreng, Omongan Dedi Mulyadi Keras: Masa Negara Kalah Oleh Mafia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi telah mengusulkan agar dibentuk Panitia Khusus (Pansus) yang fokus untuk menelusuri permasalahan minyak goreng.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu menegaskan harus segera dilakukan penelusuran dan tindak lanjut mengenai keberadaan mafia minyak goreng.

Baca Juga: Kenapa HET Tidak Efektif Redam Kenaikan Harga Minyak Goreng? Ternyata Oh Ternyata...

“Ini harus segera diteliti dan ditindaklanjuti, cari siapa pelaku mafia minyak goreng ini. Publik harus tahu para pelakunya,” tegas Dedi.

Menurutnya langkah tersebut harus segera dilakukan agar negeri ini terbebas dari para mafia yang mengambil keuntungan di saat rakyat menderita.

Bagi Dedi selain berfokus pada mafia minyak goreng, diharapkan Pansus juga mampu mencegah kasus serupa terjadi terhadap sejumlah bahan pokok lain.

“Ini agar negeri ini tidak dimainkan oleh orang yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat. Masa negara kita kalah oleh mafia,” ucapnya.

“Makanya waktu itu saya dan beberapa teman yang mengikuti rapat gabungan di Komisi dipimpin Pak Rahmat Gobel itu diusulkan membuat pansus minyak goreng, dan Pak Rahmat Gobel dalam penutupanmya menyetujui untuk dibuat Pansus," lanjut Dedi.

Sekarang, kata Dedi, saat harga tak lagi diatur pemerintah dan diserahkan ke pasar tiba-tiba stok minyak goreng menjadi melimpah. Meskipun harga jual naik signifikan.

“Artinya ada mafia yang sengaja menyimpan barang dulu. Kemudian setelah dibuka ruang mereka menjual dengan harga sesuai keinginan. Nah publik harus paham dong siapa saja yang terlibat,” ujar Kang Dedi Mulyadi.

Ia berharap Pansus bisa segera menemukan titik terang mengenai permasalahan minyak goreng. Terlebih dalam hitungan hari mayoritas warga Indonesia akan memulai ibadah Ramadan dan permintaan bahan pokok akan sangat meningkat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: