Kejadian Memalukan Pasukan Rusia Dibongkar Amerika: Tentara Kedinginan dan Ditarik Mundur!
Pejabat pertahanan senior Amerika Serikat pada Selasa (22/3/2022) mengungkap laporan mengenai pasukan Rusia di Ukraina. Para tentara rezim Vladimir Putin terpaksa ditarik mundur dari medan pertempuran karena kekurangan pakaian cuaca dingin yang layak dan menderita radang dingin.
Dilansir Daily Mail, Rabu (23/3/2022), pejabat itu mengutipnya sebagai contoh lain tentang bagaimana Moskow gagal mempersiapkan invasi ke Ukraina, bersama dengan berlanjutnya kekurangan bahan bakar, amunisi, dan makanan.
Baca Juga: Putin Telepon Macron, Ingatkan Pesan-pesan Perdamaian Rusia-Ukraina
"Kami menemukan beberapa indikasi bahwa beberapa tentara mereka menderita radang dingin karena mereka tidak memiliki perlengkapan cuaca dingin yang sesuai untuk lingkungan tempat mereka berada ... bahwa mereka tidak - selain makanan dan bahan bakar --bahkan di hal perlengkapan pribadi untuk beberapa pasukan mereka mereka mengalami kesulitan," kata pejabat itu.
"Mereka mengalami masalah dan kami menemukan indikasi bahwa beberapa pasukan benar-benar menderita dan dikeluarkan dari pertarungan karena radang dingin. Jadi ya, mereka mengalami masalah logistik dan keberlanjutan yang berkelanjutan," kata pejabat itu, ketika ditanyai tentang masalah logistik.
"Itu termasuk kurangnya amunisi berpemandu," tambahnya.
Sebagian karena perlawanan sengit yang dilakukan oleh pasukan Ukraina dan sebagian karena Moskow gagal merencanakan dengan baik, kata pejabat itu.
Dengan serangan darat Rusia terhenti sekitar 10 mil di luar ibukota Kyiv, pasukannya menjadi semakin bergantung pada serangan udara dan artileri.
Hampir sebulan memasuki perang, pasukan Rusia telah gagal merebut satu kota besar dan kemajuan mereka telah dihentikan di hampir semua lini oleh pertahanan Ukraina yang kukuh.
Sekarang pasukan Ukraina sedang bersiap untuk merebut kembali wilayah yang direbut ketika pasukan Rusia memerangi moral yang menurun, menurut penilaian Pentagon terbaru.
Beberapa pertempuran paling sengit terjadi di sekitar kota pelabuhan selatan Mariupol saat Moskow berusaha merebut jembatan darat antara wilayah yang dikuasai di Donbas dan Krimea.
Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa Vladimir Putin mungkin akan melepaskan senjata kimia dalam upaya putus asa untuk memecahkan apa yang tampaknya menjadi jalan buntu.
Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa tuduhan palsu Rusia bahwa Kyiv memiliki senjata biologi dan kimia menggambarkan bahwa pemimpin Rusia sedang mempertimbangkan untuk menggunakannya sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: