Anies Baswedan Jadi Perhatian di MotoGP Mandalika, Pengamat: Masyarakat Nilai Cocok Jadi Presiden!

Hegemoni pegelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu masih terasa sampai saat ini. Banyak hal-hal mengejutkan terjadi di event balapan dunia tersebut. Banyak tokoh nasional hadir dan mendapat sorotan, salah satu diantaranya Anies Baswedan.

Sosok Gubernur DKI Jakarta tersebut semenjak kedatangannya ke tanah Lombok terlihat mendapat sambutan hangat.

Di video yang tersebar di media sosial, Anies terlihat bercengkrama dengan masyarakat dan melayani siapa saja yang mau berfoto dengan dia.

Baca Juga: Survei Kandidat Capres 2024: Anies Ketendang, Pembantunya Jokowi "Gontok-gontokan" Ini Pemenangnya!

Saat datang ke sirkuit Mandalika, di kursi penonton pun teriakan nama Anies terdengar dengan jelas. Anies pun tak “pelit” untuk melambaikan tangannya ke masyarakat.

Mengenai “suksesnya” Anies Baswedan yang mendapat perhatian di gelaran MotoGP Mandalika, pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga memaparkan analisisnya.

Menurut Jamiluddin, antusias masyarakat saat bisa melihat dan bertemu Anies di mandalika tak terlepas dari kinerja Anies di Jakarta.

“Masyarakat di Mandalika mengelukan Anies karena menilai Anies memang layak menjadi presiden. Kelayakan itu dinilai oleh masyarakat berdasarkan kinerja Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta,” ungkap Jamiluddin dalam keterangan tertulis yag redaksi wartaeknomi.co.id terima, Rabu (23/3/22).

Jamiluddin pun mengungkapkan bahwa antusias masyarakat di Mandalika terhadap Anies bukan hanya sekadar euforia sesaat.

Baca Juga: "Pembantu" Jokowi Boleh Saja Tertinggi Elektabilitasnya, Tapi Soal Ini Ya Anies Baswedan Juaranya!

Menurutnya antusias dan dukungan yang ada hadir karena pertimbangan rasional dari refleksi kinerja Anies Baswedan dalam memimpin Jakarta.

“Mereka yang menilai itu tampaknya berasal dari kalangan menengah ke atas yang datang dari berbagai daerah untuk menonton MotoGP. Mereka ini tentu menilai Anies berdasarkan informasi yang diterima dari media massa dan media sosial,” tambah Jamiluddin.