Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diduetkan dengan Anies Baswedan, Mas AHY Langsung Berikan Tanggapan

Diduetkan dengan Anies Baswedan, Mas AHY Langsung Berikan Tanggapan Agus Harimurti Yudhoyono | Kredit Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) menanggapi jika diduetkan bersama dengan Anies Baswedan sebagai pasangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Jika ada dukungan dan ada yang mendeklarasikan maka kami menyambutnya dengan baik, sebab itu aspirasi dari masyarakat," kata AHY, di Padang, Sumatera Barat, Kamis, saat menggelar jumpa pers usai melakukan safari selama empat hari berturut-turut di daerah Sumbar.

Baca Juga: Pasang Target Menggelegar, PKS Nggak Main-main Siapkan Hal Ini Buat Pemilu 2024!

AHY pun tidak membantah ataupun merespons lebih jauh soal kemungkinan dirinya berduet dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Mengingat, waktu masih akan 23 bulan lagi menjelang Pilpres 2024.

"Suasana (politik) pun masih sangat cair dan dinamis, kami terus mengikuti setiap perkembangan yang terjadi dari bulan ke bulan," katanya pula.

Dukungan terhadap AHY tersebut muncul, di Sumatera Barat pada beberapa waktu yang lalu. 

Sejalan dengan hal tersebut, ia mengatakan Partai Demokrat saat ini juga telah mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah partai serta tokoh nasional menjelang Pilpres 2024.

"Mengenai pemilihan presiden itu kompleks, sampai saat ini kami terus berikhtiar untuk membangun komunikasi dengan sejumlah partai serta figur nasional," kata putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pula.

AHY juga belum mau mengungkapkan partai mana dan siapa saja tokoh yang sudah didekati sampai saat ini, karena menurutnya pergerakan politik masih dinamis.

Ia mengatakan komunikasi dengan partai lain diperlukan agar bisa mengusung calon dalam Pilpres 2024, mengingat adanya ketentuan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen.

Baca Juga: Sudahi Polemik Penundaan Pemilu, Semua Harus Dengar Suara Ma'ruf Amin, Opung Luhut Mohon Simak!

"Mengingat ketentuan ambang batas tersebut, maka Demokrat harus mencari koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon dalam pilpres," katanya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: