Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program CSR Makin Matang, Perusahaan Indonesia Berhasil Cakup Persoalan Sosial Hingga Biodiversity

Program CSR Makin Matang, Perusahaan Indonesia Berhasil Cakup Persoalan Sosial Hingga Biodiversity Kredit Foto: Kementerian LHK
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan-perusahaan di Indonesia terus meningkat pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial (corporate social responsibility/CSR). Hal tersebut terpampang pada konsep community development yang memproteksi ekosistem telah banyak diterapkan.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro mengatakan tak hanya itu aksi CSR perusahaan di Indonesia juga menyelesaikan masalah sosial-lingkungan hingga biodiversity.

Ia meminta kepada semua kalangan, utamanya dunia usaha, untuk terus memberikan perhatian karena pelaksanaan CSR yang terus berkembang. Ekonomi sirkular akan semakin penting sehingga perlu dilakukan secara terus menerus. 

“Dunia usaha pun harus menyiapkan strategi agar produknya survive saat dibelakukannya aturan pembatasan plastik dalam produk,” ungkapnya kala menyampaikan Pidato Kunci di acara Top CSR Awards 2022, di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: CSR untuk UMKM Harus Ada Pendampingan Khusus

Acara Top CSR Awards 2022 ini mengangkat tema Being a Responsible Company is the Key Strategy for Business Sustainable Growth, telah diberikan kepada perusahaan terkemuka dari berbagai sektor bisnis yang berasal dari seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Juri Top CSR Awards 2022, Mas Achmad Daniri, mengungkapkan ada sejumlah temuan penting selama proses penilaian dan penjurian. Pertama, secara umum, sudah semakin banyak program CSR perusahaan-perusahaan yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan.

"Oleh karena itu program pembangunan Pemerintah (pusat dan daerah) dan pihak swasta pelaku bisnis serta inisiatif dari unsur masyarakat setempat, perlu dikolaborasikan dalam memaksimalkan manfaat secara total. Sehingga akan tersedia peluang untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat setempat, perusahaan dan stakeholder, termasuk Pemerintah," terang Daniri. 

Kedua, sebagian besar perusahaan sudah banyak menjalankan CSR, yang tidak hanya berfokus pada pengembangan dan pelibatan masyarakat (community involvement and development) saja, namun juga implementasi CSR yang selaras dan relevan dengan tujuh subyek inti ISO 26000.

Ketiga, sebagian perusahaan sudah mulai menjalankan CSR dengan pendekatan Creating Shared Value (CSV), agar para stakeholder, baik internal maupun eksternal perusahaan, dapat memperoleh manfaat dan tumbuh berkembang secara bersama.

Baca Juga: Lintasarta Dukung Digitalisasi di Papua Barat Melalui Program CSR

Daniri menuturkan bila bisnis hanya dapat tumbuh berkesinambungan di lingkungan yang kondusif. Untuk memastikan kinerja yang berkesinambungan, perusahaan berkepentingan meningkatkan kualitas sosial dan lingkungan yang bersentuhan dengan bisnisnya.

“Sehingga program bisnis dan CSR harus dirancang dan dikembangkan melalui pendekatan penciptaan nilai bersama (CSV). Dalam arti memaksimalkan multi-manfaat secara total untuk multi- stakeholder strategis terkait proses bisnis perusahaan,“ ucapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: