Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Bahan Pangan Aman, Masyarakat Diimbau Tidak Membeli Secara Berlebihan

Stok Bahan Pangan Aman, Masyarakat Diimbau Tidak Membeli Secara Berlebihan Pedagang melayani pembeli di Pasar Subuh Tradisional, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). Jelang Ramadan harga komoditas pangan mulai mengalami kenaikan diantaranya harga cabai rawit dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu sedangkan cabai merah menjadi Rp50 ribu per kilogram, kenaikan tersebut dipengaruhi gagal panen akibat perubahan cuaca serta kurangnya pasokan komoditas. | Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Stok bahan pangan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjelang Ramadhan dipastikan aman. Untuk itu masyarakat diharapkan tidak resah dan membeli bahan pangan secara berlebihan atau panic buying.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Aspan Sofian saat konferensi pers, Kamis (31/3). "Sudah kita pastikan dengan produsen, dan melihat yang ada stok kita cukup, bahkan ada yang surplus," kata Aspan Sofian.

Untuk komoditas beras misalnya, dari Januari 2022 hingga Maret 2022 masih surplus 204.952 ton. Bukan hanya itu, harga komoditi ini juga cenderung stabil.

Begitu juga dengan cabai merah, surplus 12.745 ton dan cabai rawit surplus 11.793 ton. Minyak goreng juga dalam kondisi cukup, namun fluktuasi harga masih terjadi. Sedangkan untuk bawang merah dan putih Sumut masih defisit.

"Yang perlu kita perhatikan saat ini adalah fluktuasi harga. Prediksi kita seperti biasa ada kenaikan sedikit jelang Ramadan, tetapi masih dalam toleransi, jadi tidak perlu punic buying," ungkap Aspan.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait mengatakan, pihaknya telah menempatkan pengawas di beberapa pasar. Ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penimbunan bahan pangan jelang Ramadan.

Menurut Naslindo, penimbunan barang bisa mengakibatkan meningkatnya inflasi. Target Sumut untuk inflasi tahun ini di angka 3 dan sampai saat ini masih 2,4.

"Kita harus jaga inflasi, kalau lewat dari target daya beli masyarakat kita akan menurun dan itu bisa jadi masalah. Karena itu kita tempatkan pengawas di beberapa pasar dan kami harap dilakukan juga di daerah," kata Naslindo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: