Soal Anggaran Daerah, Kemendagri Targetkan Pemda untuk Belanja Produk UMKM Sebesar 40%
Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menekankan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk segera membentuk tim guna meningkatkan komitmen belanja pemerintah sebesar 40% dari anggaran daerah untuk produk UMKM serta masuk ke dalam e-Katalog.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Teguh Setyabudi mengatakan, tercatat Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sudah dibentuk di 20 provinsi dan 106 kabupaten dan kota. Untuk e-katalog terdapat di 27 provinsi dan 80 kabupaten dan kota yang mencakup 15.000 produk dari 100 penyedia dan 80 etalase. Sementara ada juga pemberian insentif pajak daerah yang diberikan kepada 4 Provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca Juga: Optimalisasi Belanja Produk UMKM Lokal, KemenKopUKM Bakal Gelar Business Matching Tahap 2
Dalam hal ini, Teguh menambahkan, diharapkan penyelenggaraan Business Matching Tahap 2 ini berjalan lancar, dan sukses meraih lebih banyak lagi dari komitmen di Tahap 1.
Sementara Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyampaikan, dengan waktu yang lebih panjang berlangsung di Business Matching Tahap 2 ini, mendorong peningkatan belanja kementerian dan lembaga lebih besar lagi.
“Kata kuncinya bagi kami, bagaimana produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ucap Reni.
Sebagai informasi, Business Matching Tahap 1 melaporkan telah mencapai komitmen belanja dari instansi sebanyak Rp219,57 triliun. Dengan lima posisi teratas diduduki K/L belanja tertinggi, KemenPUPR sebesar Rp43,7 triliun, Kemenhan Rp35,3 triliun, Kemenkes Rp11,8 triliun, Kominfo sebesar Rp11,27 triliun dan Kemenhub Rp11,18 triliun.
“Kami menyampaikan data ini sebagai pemicu kementerian dan lembaga lain termasuk Pemda, agar lebih banyak belanja produk dalam negeri,” kata Reni
Reni juga merinci, saat ini pihaknya memiliki produk masterlist yang akan dikomitmenkan di Business Matching Tahap 2. Saat Business Matching Tahap 1 berlangsung pada Maret 2022 lalu, beberapa jenis produk dalam negeri yang paling banyak diincar adalah infrastruktur jalan, laptop, pembangunan gedung, makanan dan kertas.
Baca Juga: Mantap Betul! Dorong UMKM, BRI Antarkan Pengusaha Kopi Gayo Tembus Pasar Internasional!
“Kertas kita masuk peringkat 9 di dunia, bahkan saat ini sudah peringkat ke 8 di dunia. Produsen dalam negeri kita sudah mampu bersaing bahkan untuk skala ekspor,” sebutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar