Efek Cuti Lebaran, Ekonomi Daerah Diproyeksi Tumbuh

Keputusan pemerintah berupa cuti bersama libur lebaran tahun ini memberikan peluang terbuka untuk membangkitkan perekonomian daerah dengan tetap mengedepankan kewaspadaan bersama.

"Pengumuman cuti bersama dari Pemerintah membuka kesempatan perekonomian daerah untuk segera bangkit, namun harus dibarengi dengan kewaspadaan yang memadai," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat di Jakarta, kemarin.

Pemerintah telah menetapkan libur nasional hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada tanggal 2 dan 3 Mei 2002 dan juga menetapkan cuti bersama Idul Fitri, yaitu pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022,

Berdasarkan survei Balitbang Kementrian Perhubungan Maret 2022, sebanyak 74,9 juta orang berencana untuk melakukan mudik pada Idul Fitri tahun ini.

Baca Juga: Fadel Muhammad Dukung Pemerintah Persiapkan Kelancaran Mudik Lebaran

Pergerakan massa dalam rentang waktu yang hampir bersamaan pada libur Idul Fitri, menurut Lestari, akan berdampak ekonomi yang sangat besar bagi daerah. Namun kondisi ini harus diantisipasi oleh para pemangku kepentingan baik di pusat dan daerah.

“Kesiapan daerah dalam menyambut datangnya para pemudik untuk mendorong roda perekonomian bisa bergerak lebih kencang harus segera dilakukan. Demikian juga persiapan sarana dan prasarana pendukung arus mudik, seperti kesiapan jalan, pasokan bahan bakar dan aparat keamanan, “tambahnya.

Jangan sampai, tegasnya, karena persiapan yang tidak memadai, mudik yang diharapkan mampu memberi efek kebangkitan ekonomi daerah malah menjadi bencana.

"Dukungan seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik Idul Fitri tahun ini," pungkasnya.