Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ObraS KaIN PKK Bahas Waktu Ideal Anak Usia Dini Belajar Calistung

ObraS KaIN PKK Bahas Waktu Ideal Anak Usia Dini Belajar Calistung Kredit Foto: Sekolah Murid Merdeka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat menggelar Obrolan Santai Kader Inspiratif (ObraS KaIN) PKK edisi ke-4 Tahun 2022. Pada edisi kali ini, TP PKK membahas persyaratan masuk SD yang tengah menjadi perhatian para orang tua yang hendak menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan dasar. 

Diketahui, selama ini terjadi kesalahpahaman praktik pendidikan pada level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sudah mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung). Kekeliruan lainnya, yakni mewajibkan kemampuan Calistung kepada calon peserta didik yang hendak masuk Sekolah Dasar (SD). 

Baca Juga: Cegah Kekerasan Seksual, Menteri PPPA Tekankan Perlunya Pendidikan Kesehatan Reproduksi sejak Dini

"Calistung merupakan kegiatan belajar yang berkaitan dengan penguasaan baca, tulis, dan hitung, yang merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai anak yang telah menginjak SD, bukan bagi anak usia dini," ujar Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian dalam sambutannya yang diwakili Staf Ahli Bidang Kesehatan Laksmi Widyastuti dengan WartaEkonomi, Jumat (15/4).

Laksmi Widyastuti menjelaskan melalui ObraS KaIN PKK bertajuk “Idealkah Murid TK Sudah Harus Bisa Menguasai Calistung?” tersebut.

“Oleh sebab itu kami PKK berharap bisa mengedukasi para kader dan orang tua yang khawatir akan adanya tes Calistung sebagai syarat masuk pendidikan SD, serta adanya tuntutan setelah lulus dari TK anak dapat menguasai kemampuan tersebut," jelasnya.

Dalam sambutannya, Laksmi menuturkan, TP PKK merupakan mitra pemerintah salah satunya dalam melaksanakan program peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan kepada keluarga maupun masyarakat luas. 

“Berdasarkan ketentuan pemerintah, secara nasional penerimaan peserta didik baru di Sekolah Dasar tak berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya seperti SMP dan SMA. Ketentuan ini menyangkut aspek akuntabel, transparan, dan objektif,” ujar Laksmi.

Baca Juga: BRI Peduli Wujudkan Mimpi Anak Petani Tempuh Pendidikan S2

Sejalan dengan dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan.  Lanjut dia menjelaskan bahwa apa yang dibutuhkan adalah kesamaan persepsi dan upaya yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan pendidikan yang berkualitas bagi anak- anak tercinta.

Sementara itu, Spesialis PAUD dan Pemerhati Tumbuh Kembang Anak Dian Fikriani yang hadir sebagai narasumber menyampaikan 3 aspek kesiapan anak bersekolah. 

Laksmi mengatakan ada kesiapan yang meliputi keluarga siap, sekolah siap, dan anak siap bersekolah. Ketika anak siap bersekolah, maka kemampuan yang perlu diperkuat  di masa transisi yakni menyangkut kemampuan sosial emosional, kemampuan fisik dan motorik, serta Kemampuan literasi dan numerasi,

Baca Juga: Kominfo Hadirkan Aplikasi PMB dan PDN untuk Transformasi Digital pada Sektor Pendidikan

“Mengajarkan kemampuan pra literasi dan pra numerasi kepada anak usia dini adalah sebuah usaha menyiapkan anak siap bersekolah. Cara mengajarkannya kepada anak yang perlu diubah, tidak dengan drilling tapi menggunakan pembelajaran yang bermakna, kontekstual dan menyenangkan," jelas Dian

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: