Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Napak Tilas Perjalanan Sang Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi

Mengenal Napak Tilas Perjalanan Sang Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi Kredit Foto: Ratih Widihastuti Ayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mengenang napak tilas salah seorang dari Proklamator Kemerdekaan Indonesia adalah dengan memotret jejak kehidupan dan penghidupannya di masa lampau. Dan mencoba untuk hadir di tempat-tempat yang sarat kenangan agar bisa merasakan kembali suasana kehidupan di masa lalu itu salah satunya dilakukan dengan membangun kembali rumah kelahiran Bung Hatta.

Di rumah bergaya klasik yang berlokasi di Bukittinggi itu, kini wisatawan bisa mengenal lebih dekat kehidupan Bung Hatta sewaktu kecil hingga perjuangannya untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Gak Main-main, Pengamat Tuntut Jokowi Perintahkan Luhut Buka Big Data!

Hadirnya kembali rumah kelahiran Bung Hatta diharapkan mendorong generasi penerus bisa mempelajari dan lebih memahami kepribadian serta ketokohan Bung Hatta sebagai pemimpin terkemuka di Republik ini.

Siapa tak kenal Bung Hatta atau Mohammad Hatta di negeri ini. Pria yang lahir dengan nama Muhammad Athar di Bukittinggi, 12 Agustus 1902, itu merupakan anak dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Muhammad Djamil, meninggal ketika Bung Hatta berusia delapan bulan.

Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan, di mana Bung Hatta adalah anak laki-laki satu-satunya.

Ayah tirinya, Haji Ning sangat sayang kepadanya. Awalnya bahkan ia tak
tahu ayahnya adalah ayah tiri sampai ketika usianya 5 tahun.

Menurut keterangan salah seorang tour guide Rumah Kelahiran Bung Hatta, yaitu, Susi Susetiowati, ayah dari Wakil Presiden pertama sekaligus Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut meninggal pada usia 30 tahun.

Baca Juga: Jika Jokowi Tak Indahkan Tuntutan, Demo Mahasiswa Lebih Besar Akan Dijalankan!

“Jadi ayahnya itu punya istri 3, salah satunya adalah ibunya Bung Hatta. Pada saat Bung Hatta usia delapan bulan, ayahnya meninggal di usia 30 tahun. Jadi ia dibesarkan oleh ibu dan mamaknya atau yang berarti pamannya,” kata Susi, dikutip Wartaekonomi dalam keterangan tertulis, Ahad (17/4).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: