Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meksiko Buat Tender Hukum BTC, Ketua Grup Salinas: Ini Perjuangan Berat

Meksiko Buat Tender Hukum BTC, Ketua Grup Salinas: Ini Perjuangan Berat Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melansir dari Cointelegraph, Senin (18/4/2022) dalam sebuah wawancara ekslusif Konferensi Bitcoin 2022 di Miami, Florida, dengan Ricardo Salinas, pendiri dan ketua di Grup Salinas, mengatakan sebagai pengadopsi Bitcoin (BTC) awal, sejak 200 dolar per hari, Salinas telah mengalami secara langsung pasang surut pasar, dan belajar satu atau dua hal di sepanjang jalan.

Salinas memulai hari sebagai panelis di panggung utama Miami Beach Convention Center di antara sesama miliarder Orlando Bravo, Marcelo Claure dan Dan Tapiero. Dalam sebuah diskusi berjudul "Bitcoin Billionaire Capital Allocators," Salinas mengungkapkan bahwa 60% dari portofolionya ada di Bitcoin, sementara 40% lainnya adalah campuran investasi minyak dan gas.

Baca Juga: Umumkan Penambangan BTC Bertenaga Surya, Blockstream dan Block Inc Gunakan Teknologi Tesla

Pada hari yang sama, 7 April, sesama peserta konferensi senator Meksiko, Indira Kempis mengumumkan bahwa dia mengusulkan undang-undang untuk membuat tender hukum Bitcoin di Meksiko.

Meksiko akan mengikuti El Salvador, Roatán, Honduras dan Madeira, Portugal jika itu berhasil dengan undang-undang. Ketika ditanya apa pendapatnya tentang hal ini, Salinas mengatakan itu "akan menjadi perjuangan berat" untuk mewujudkannya, karena negaranya "sayangnya" memiliki pola pikir yang terlalu melekat pada kontrolnya atas fiat, atau apa yang dia sebut "penipuan fiat."

"Kekuatan di bank sentral dan kementerian keuangan membenci Bitcoin karena kebebasan yang diwakilinya dan itu adalah ancaman langsung terhadap uang monopoli mereka," katanya.

Baca Juga: Sejak Inflasi Tinggi Terakhir Amerika pada 1981, Bitcoin dan Saham Melonjak!

Sebagai pendiri bank Meksiko, Banco Azteca, Salinas mengakui bahwa dia adalah bagian dari sistem yang bermasalah dan mengungkapkan bahwa dia ingin banknya memiliki akses ke pembayaran bitcoin, deposito, dan pinjaman.

Sementara itu, sebagai pemilik jaringan supermarket Elektra Group, dia saat ini sedang berupaya memungkinkan pengecer untuk menerima pembayaran Bitcoin untuk semua item.

Sambil duduk, dia mengatakan bahwa Bitcoiners tetap menjadi persentase kecil dari total populasi dan bahwa masih ada jalan panjang sebelum ada adopsi universal. Dia juga mengingatkan pemirsa bahwa tidak peduli usia investor, kualitas terpenting yang dapat dimiliki investor adalah rasa ingin tahu dan keterbukaan mental untuk terus belajar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: