Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Umumkan Penambangan BTC Bertenaga Surya, Blockstream dan Block Inc Gunakan Teknologi Tesla

Umumkan Penambangan  BTC Bertenaga Surya, Blockstream dan Block Inc Gunakan Teknologi Tesla Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada hari Jumat lalu (08/04), perusahaan penyimpanan cryptocurrency Blockstream dan Block Inc (sebelumnya Square) mengumumkan pembangunan fasilitas penambangan Bitcoin (BTC) bertenaga surya di Texas. Seperti yang dikatakan oleh Blockstream, lokasi penambangan akan dilengkapi dengan kapasitas listrik 3,8 megawatt (MW) menggunakan array sel fotovoltaik Surya Tesla dan Megapack 12 MWh.

Diproduksi oleh Tesla Energy, Megapack adalah baterai lithium-ion yang kuat yang menyediakan penyimpanan dan dukungan energi. Dalam konteks, salah satu perusahaan pertambangan Bitcoin terkemuka yang terdaftar secara publik, Hut 8 Mining, memiliki sekitar 209 MW dalam total kapasitas penambangan yang dikontrak.

Baca Juga: Tinggalkan PayPal, Kini Ark Invest Pilih Cash App yang Ramah BTC

Melansir dari Cointelegraph, Selasa (12/4), tujuan dari usaha ini adalah untuk menyelidiki kelayakan mengoperasikan tambang Bitcoin energi nol-emisi. Blockstream dan Block mulai berkolaborasi dalam proyek juni lalu dengan Block berjanji untuk menginvestasikan 5 juta dolar untuk pembangunannya.

Selain konstruksi fisiknya, tim di Blockstream and Block akan membangun dasbor yang dapat diakses publik untuk melaporkan ekonomi proyek. Metrik utama akan mencakup output daya, jumlah Bitcoin yang ditambang, kinerja penyimpanan, total waktu aktif, pengeluaran dan laba atas investasi, dll. Ini akan dapat diakses 24/7 dari browser apa pun.

Sementara penambangan Bitcoin surya secara teoritis netral karbon, ada banyak kontroversi dalam komunitas kripto tentang kepraktisannya. Pada Juni 2021, Braiins, kumpulan penambangan Bitcoin tertua di dunia, menerbitkan analisis kelayakan tentang penggunaan energi matahari untuk menambang Bitcoin dan menyimpulkan bahwa itu tidak menguntungkan, bahkan ketika mempertimbangkan biaya listrik yang hampir bebas dan mendaur ulang kelebihan energi selama jam-jam cerah pada panas yang memuncak.

Chief Marketing Officer Braiins, Kristian Csepcsar yang juga merupakan kritikus blak-blakan terhadap penambangan Bitcoin surya, menunjukkan bahwa menggunakan metrik tradisional untuk mengevaluasi "keramahan lingkungan" tidak memperhitungkan variabel seperti produksi bahan kimia berbahaya "brutal" selama pembuatan panel surya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: