Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tangan Hizbullah, 9 Miliar Dolar Cukup untuk Musnahkan Israel dari Timur Tengah

Di Tangan Hizbullah, 9 Miliar Dolar Cukup untuk Musnahkan Israel dari Timur Tengah Kredit Foto: Getty Images/AFP/Anwar Amro
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Mohammed Raad, kepala blok parlemen Hizbullah di parlemen Lebanon menyatakan pada Sabtu (16/4/2022) bahwa hanya dibutuhkan 9 miliar dolar AS untuk melenyapkan Israel.

“Perlawanan hanya membutuhkan 9 miliar dolar AS dan tidak akan ada lagi yang disebut Israel di kawasan itu,” kata Raad, menurut siaran berita oleh outlet Lebanon MTV, dilansir Jerusalem Post.

Baca Juga: Tentara Israel Cegat Roket yang Ditembakkan dari Jalur Gaza

Republik Islam Iran adalah penyandang dana utama organisasi teroris Lebanon Hizbullah. Raad juga mengatakan bahwa 900 miliar dolar AS dihabiskan untuk menghancurkan Yaman selama perang saudara yang sedang berlangsung.

Prancis telah melarang sayap militer Hizbullah namun terus memblokir sebutan teror penuh terhadap Hizbullah di dalam UE.

Sementara AS, Liga Arab, Jerman, Jepang, Kanada, Austria, Inggris, dan negara-negara Eropa dan Amerika Latin lainnya mengklasifikasikan seluruh organisasi Hizbullah sebagai gerakan teroris asing.

“Apa yang membuat Libanon bangkrut dan menjerumuskan mereka ke dalam krisis ekonomi dan keuangan terbaru adalah dominasi AS, yang ingin mengepung perlawanan dan gagal melakukannya,” kata Raad pada awal April, menurut situs berita Lebanon Naharnet.

“Beberapa orang mengatakan bahwa mereka yang tidak berkomunikasi dengan Amerika tidak layak tinggal di negara ini, tetapi kami tidak akan berkomunikasi atau berbicara dengan Amerika, dan kami memiliki hak untuk mempertahankan keberadaan kami dari mereka yang mengancamnya,” kata Raad.

Menanggapi komentar Raad pada awal April, Michael Young, seorang ahli di Lebanon, men-tweet, “Yang membuat Lebanon bangkrut adalah kelas politik vampir dan kleptokratis yang telah dipertahankan Hizbullah, terkadang melalui kekerasan, sejak protes tahun 2019. Mohammed Raad tidak akan membodohi siapa pun tentang ini.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: