Minat Kripto Meningkat, Meksiko Pasang ATM BTC ke-14 di Negaranya!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Gedung Senat Meksiko sekarang menampung ATM Bitcoin (BTC) ke-14 di negara itu, sebuah tanda meningkatnya minat negara itu terhadap Bitcoin. ATM dipasang pada hari Selasa lalu dengan dukungan dari beberapa legislator, termasuk Miguel Angel Mancera, kepala kelompok parlemen Partai Revolusi Demokratik (PRD).

Melansir dari Cointelegraph, Kamis (28/04) seorang senator dan penggemar kripto yang blak-blakan Indira Kempis berbagi kegembiraannya pada perkembangan di Twitter, yang menyatakan bahwa "untuk kebebasan, inklusi dan pendidikan keuangan di Meksiko."

Baca Juga: Kripto Dikenakan Pajak Mulai 1 Mei 2022, Ini Tanggapan CEO Indodax

Menurut data Coin ATM Radar, negara itu sudah memiliki 13 mesin seperti itu di Mexico City, Tijuana, Cancún, Guadalajara, Culiacán, San Miguel de Cozumel, dan Aguascalientes.

Setelah ATM BTC dipasang, sebuah laporan berita lokal dari El Heraldo de Mexico menyatakan bahwa perwakilan PRD mencatat bahwa Bitcoin telah melampaui volume transaksi pembayaran yang dilakukan melalui sistem pembayaran tradisional seperti PayPal, Visa, dan MasterCard.

Minat Meksiko terhadap cryptocurrency telah mengambil momentum dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data kepemilikan kripto Triple A untuk tahun 2021, 40% perusahaan Meksiko tertarik untuk mengadopsi blockchain dan cryptocurrency dalam beberapa cara. Dari kelompok ini, 71% terkonsentrasi pada penggunaan cryptocurrency.

Selain itu, informasi menunjukkan bahwa pertukaran cryptocurrency utama Meksiko, Bitso, melihat peningkatan 342 persen dalam volume perdagangan pada tahun 2020. Pertukaran ini juga memiliki lebih dari 1 juta pengguna (92% adalah orang Meksiko).

Pada bulan Februari, seperti yang dilaporkan, senator negara bagian Nuevo León Indira Kempis menyatakan bahwa dia yakin bahwa Bitcoin harus menjadi mata uang legal di Meksiko karena penggunaannya dapat membantu memperluas inklusi keuangan di seluruh dunia.

Baca Juga: Elon Musk Beli Twitter Seharga $44 Miliar, Ini Respon Industri Kripto

Namun, miliarder dan advokat Bitcoin Ricardo Salinas percaya itu akan menjadi perjuangan berat untuk mewujudkannya karena mentalitas negaranya terlalu bergantung pada kontrol fiatnya, yang ia sebut sebagai "penipuan fiat."