Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Yogya ke Teuku Umar, Tapi Lupa Jasa Habib Rizieq, Prabowo Dituding Lagi 'Main Dua Kaki'

Dari Yogya ke Teuku Umar, Tapi Lupa Jasa Habib Rizieq, Prabowo Dituding Lagi 'Main Dua Kaki' Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/12/2020) dini hari. Rizieq Shihab ditahan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk kepentingan penyidikan perkara kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada 14 November lalu. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerhati Politik M Rizal Fadillah mengaku heran dengan perubahan sikap Prabowo Subianto yang saat ini terkesan sangat nurut terhadap Jokowi. Padahal sebelumnya Prabowo adalah sosok yang kritis terhadap rezim Jokowi dan jadi rival di dua Pilpres sebelumnya.

"Sejak puja puji berlebihan kepada Jokowi, Prabowo menampilkan integritas pribadi yang diragukan," kata Rizal.

Rizal menilai Prabowo sejak jadi pembantu Presiden Jokowi jadi sosok yang minim berkomentar. Bahkan untuk isu vital dan viral terkait nasib Habib Rizieq Shihab yang dalam Pilpres 2019 jadi pendukung gigih Prabowo juga tak mau buka suara.

"Sikap kritis dan pembelaan pada rakyat yang menderita tidak nampak. Soal korupsi minim komentar, begitu juga saat rakyat ribut soal pemaksaan vaksin dan PCR. Termasuk kasus pembantaian Laskar FPI dan Habib Rizieq," tegasnya.

"Minyak goreng langka, BBM naik, UU Cipta Kerja panas, proyek KA mangkrak, pindah IKN, penistaan agama dan lain-lainnya sepi dari suara Prabowo," terangnya.

Nah, giliran Pilpres semakin dekat, Prabowo jadi sibuk kasak-kusuk bermanuver, dari Jogja-Jawa Timur hingga ke Teuku Umar Jakarta, kediaman Megawati Soekarnoputri.

"Kini ia mulai aktif bermanuver demi jabatan Presiden ke depan. Kini untuk Pilpres 2024 Prabowo mulai bersiap untuk maju kembali. Pasangan potensialnya adalah Puan Maharani dari PDIP. Prabowo disorot hari-hari ini atas manuver “politik lebaran” yang atraktif. 

"Satu-satunya Menteri yang segera menemui Presiden Jokowi di Istana Yogyakarta lalu makan opor dan tempe bacem bersama.

"Segera balik ke Jakarta untuk bertemu Mega dan Puan. Terbang ke Jatim menemui Gubernur Khofifah dan ulama. 

Rizal menuding Prabowo tengah memainkan politik dua kaki, antara Mega dan Jokowi.

"Bermain di dua kaki antara Jokowi dan Megawati. Kakinya tidak berpijak pada amanat penderitaan rakyat.

"Prabowo bukan figur terbaik yang dinilai mampu untuk memimpin negeri.  Ia kini merepresentasi misi Istana yang nyatanya sudah berfriksi. Prabowo potensial menjadi wajah baru dari oligarki. Masih banyak figur lain yang lebih berkualitas dan berintegritas seperti Anies Baswedan, LaNyalla Mattalitti, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli dan lainnya," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: