Anies Baswedan Mohon Buka Kuping Lebar-lebar, Eggi Sudjana Nggak Main-main Lagi Kali Ini, Simak!

Eggi Sudjana mengaku sudah kecewa dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Pasalnya, selama kepemimpinan tak menunjukkan keberpihakan kepada umat Islam.

Menurut dia umat Islam selama ini sudah sangat berharap kepada Anies Baswedan sebagai pemimpin DKI Jakarta.

“Anies Baswedan yang begitu jelas Islamnya, Arab lagi kan, kader saya di HMI. Mana peraturan, pergub saja yang melarang miras? Mana?” tegas Eggi Sudjana melalui akun YouTube-nya yang dikutip, Senin (9/5).

“Perda Islam apalagi, yang akhirnya tidak berani juga menegakkan hukum Islam,” sambungnya.

Menurut Eggi jika mengeluarkan Perda susah, masih bisa dengan Pergub.

Baca Juga: Ahok Disebut Gagal Pimpin Jakarta, Omongan Refly Harun Mendalam, Nama Anies Baswedan Disebut, Simak!

“Perda susah. Pergub, dong. Pergub siapa yang mau dihalangi? Mau dilawan? Gak ada. Dia sendiri (tandatangani) pergub,” ujarnya.

Eggi juga mengaku heran dengan para pendukung Anies, terutama dari kalangan umat Islam yang saat ini sangat mengidolakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu maju sebagai capres 2024.

“Tapi sekarang orang sedang euforia, dia (Anies) mau dicapreskan lagi,” kata Eggi.

“Bagaimana umat terjebak lagi, terjebak lagi, bodoh lagi, masuk lagi ke lobang yang sama, yang keledai saja tidak mau,” lanjutnya.

Akan tetapi, Eggi Sudjana menyatakan andai Anies Baswedan nyapres dengan membawa misi menerapkan syariat Islam, dia akan memberikan dukungan.

“Kalau misalnya Anies mau maju, dan dia tekat menegakkan hukum Islam, dan menyatakan perlawanan sama Jokowi, saya jadi pendukung dia,” katanya.

Baca Juga: Bahas Pencapaian Jokowi Sebagai Presiden, Refly Harun Blak-blakan: Bagi Saya, Tidak Lebih Baik…

Eggi Sudjana kemudian menyindir Anies yang kini malah selalu melakukan pencitraan dalam setiap kerja-kerjanya.

Tapi di sisi lain, berbagai permasalahan di DKI Jakarta malah tidak terselesaikan.

“Malah terus main lobi-lobi aja. Pencitraan, banjir tetap banjir, macet tetap macet, kriminalitas Jakarta,” kata Eggi Sudjana. (*)