Sektor logistik mengalami peningkatan hingga 30% pada periode Ramadan dan Idulfitri lalu. Kinerja ini mengindikasikan adanya tren pemulihan pada sektor ini.
"Salah satuĀ peak-season dalam satu tahun industri di Indonesia itu adalah momen Ramadan dan lebaran. Kami melihat memang terjadi peningkatan volume di akhir menuju lebaran, sekitar 30%," kata Mahendra Rianto, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, saat ditemui usai acara peluncuran Gerakan 1 Juta Kendaraan McEasy di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga: Perkuat Pelayanan Logistik, Pelindo Gandeng HKI
Menurut Mahendra, peningkatan ini terjadi salah satunya didorong oleh kebijakan pemerintah melonggarkan jalur logistik. "Sampai H-3 atau H-4 itu kendaraan logistik masih bisa berjalan," tuturnya.
Selain itu, kebijakan buka tutup jalur pada periode mudik juga berdampak pada kinerja logistik. Dengan kebijakan itu, kebutuhan masyarakat di daerah masih dapat terpenuhi meskipun di tengah tren perjalanan mudik.
Baca Juga: Efek Pembangunan Infrastruktur, Erick Klaim Angkutan Logistik Melonjak 116%
Terlebih, kebijakan pencairan THR turut mendongkrak daya beli masyarakat. "Ketika daya beli naik, ada produk yang mau dibeli. Jadi ada kenaikanĀ demand," jelas Mahendra.
Melihat perkembangan ini, Mahendra optimistis dengan kinerja sektor logistik serta kontribusinya pada perekonomian negara.
"Coba nanti lihat laporan di bulan April sama Mei, pasti terjadi kenaikan ekonomi di kita [logistik]," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: