Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Disebut dalam Kebimbangan Memilih Ganjar Pranowo atau Puan Mahrani: Megawati Memberikan...

PDIP Disebut dalam Kebimbangan Memilih Ganjar Pranowo atau Puan Mahrani: Megawati Memberikan... Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai ada sejumlah alasan yang membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum menentukan atau mengumumkan koalisi untuk Pemilu 2024. Salah satu alasannya adalah ihwal sosok yang akan diusung dalam pemilihan presiden (Pilpres).

Menurutnya, masih ada kebimbangan di internal PDIP untuk mengusung Ketua DPR Puan Maharani atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Sebab, dua nama tersebut memiliki poin-poin pertimbangan dalam penjajakan koalisi nanti.

"Kalau saya melihat situasi psikologis, Bu Mega masih memberikan kesempatan, baik kepada Mbak Puan maupun Pak Ganjar untuk mendapatkan dukungan publik," ujar Arya dalam sebuah diskusi daring, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Yakin Ganjar Tak akan Membelot: Dia Kan Bukan Siapa-siapa Tanpa Megawati dan Partainya!

Ganjar dinilai memiliki poin lebih dalam rekam jejak dan elektabilitasnya yang tinggi dalam banyak hasil survei. Sedangkan Puan yang merupakan trah langsung Soekarno dinilai dapat mewarisi kepemimpinan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Itu yang membuat PDIP masih belum menjelaskan, yang membuat PDIP masih mengulur," ujar Arya.

Terakhir, ia menilai masih adanya hambatan dalam negosiasi antara PDIP dengan Partai Gerindra. Meskipun kedua partai kerap menunjukkan keakrabannya, masih adanya pembicaraan terkait sosok yang akan dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kendati demikian, Megawati memiliki hak prerogatif dalam menentukan siapa sosok yang akan diusung PDIP dan partai mana yang akan diajak berkoalisi untuk Pemilu 2024. Presiden ke-5 Republik Indonesia itu dinilainya masih menyaring aspirasi dari elite partai berlambang kepala banteng itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: