Di tengah kesibukannya dalam kegiatan the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction ( Konferensi untuk Platform Internasional tentang Pengurangan Resiko Bencana) 23-28 Mei 2022 di Bali International Convention Centre, di Nusa Dua Bali, Nukila Evanty atau akrab disapa Nukila menyediakan waktunya untuk menjelaskan tentang kesetaraan gender dan gerakan feminisme.
Perempuan yang mengharumkan nama Indonesia karena terpilih sebagai Board of Directors (Dewan Direktur) dari lembaga the Association for Women's Rights in Development (AWID), 2018-2021 dengan kantor di Kanada tersebut. AWID adalah salah satu lembaga international feminis tertua yang telah banyak melakukan advokasi internasional dan program -program untuk memperkuat kesetaraan gender. Nukila juga aktif dalam kegiatan-kegiatan internasional seperti saat ini sebagai anggota Dewan Penasehat di Business and Human Rights Centre (BHRIGHT) di Universitas RMIT di Australia, anggota Dewan Penasehat pada Asia Centre di Bangkok,Thailand . Dan masih banyak torehan lembaga internasional yang Nukila raih salah satunya menjadi pemimpin didalam organisasi tersebut.
Nukila , kelahiran Bagan Siapi-Api, Riau yang dalam mengikuti kepindahan orang tuanya sebagai pegawai pemerintah, menyebutkan betapa menikmati kehidupan berpindah-pindah karena banyak yang bisa kita lihat kehidupan dan beragamnya masyarakat. Nukila banyak mendapatkan pendidikandari Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro dan beasiswa dari beberapa universitas di luar negeri seperti Belanda, Australia, dan Swedia.
Nukila juga tercatat adalah mentor internasional dalam ASIL atau American Society of International Law, Nukila mengajarkan pengalaman kepada mahasiswa internasional perempuan yang sedang duduk ditingkat akhir di universitas agar siap bekerja di lembaga internasional setelah mereka lulus nanti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: