Masak Gara-Gara Mega Tak Hadir di Pernikahan Adik Jokowi, Langsung Dimakzulkan
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno wajar jika publik menilai telah terjadi perceraian politik antara Megawati dan Jokowi.
Adi melihat hal itu hanya sebagai ketersinggungan politik yang terjadi di antara kedua belah pihak. Itu pun karena persoalan dukung mendukung figur yang akan diusung sebagai capres 2024.
Adi kemudian menyoroti ketidakhadiran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dalam acara resepsi pernikahan adik Jokowi, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman di Solo, Jawa Tengah 25 Mei lalu.
Menurut Adi, ketidakhadiran Megawati maupun Puan mempertegas sikap penolakan elite PDIP terhadap Jokowi yang menunjukkan kecenderungan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres, sebagaimana yang disampaikan dalam acara Projo beberapa waktu lalu.
"Artinya hubungan keduanya sudah tidak biasa-biasa saja. Karena apapun judulnya PDIP ini partai kader," ujar Adi dikutip dari RMOL, Senin (30/5).
Meski demikian, merenggangnya hubungan Jokowi-Megawati tak mungkin menyeret ke masalah impeachment.
"Saya kira impeachment itu enggak gampang. Koalisi nasional pemerintah kan solid sekarang. 82 persen DPR itu ya adalah pro Jokowi, dan sangat tidak mungikin Jokowi di impichment," tuturnya.
Maka dari itu, Adi meyakini pernikahan antara Anwar Usman dengan Idayati bukan untuk menyelamatkan Jokowi dari ancaman impichment oleh DPR RI.
"Jadi ini adalah perkawinan biasa, orang yang berjodoh. Menurut saya enggak perlu dikait-kaitkan dengan politik impichment itu. Saya kira sampai 2024 jabatan Jokowi partai-partai koalisi tetap soid," demikian Adi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: