Garap Pasar Bali, Sucor Sekuritas Luncurkan Program Fitness Stock

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sucor Sekuritas terus berupaya memperluas cakupun bisnisnya ke berbagai wilayah di Indonesia. Terbaru, Sucor memutuskan untuk menggarap pasar di Pulau Dewata, Bali. 

CEO PT Sucor Sekuritas, Bernadus Setya Ananda Wijaya, mengatakan bahwa Bali menjadi wilayah yang sangat ingin pihaknya kembangkan, mengingat berdasarkan data KSEI per April 2022, Bali, NTT dan NTB memegang posisi ke 5 untuk jumlah sebaran SID terbanyak. 

“Kami memperkenalkan Sucor Sekuritas kepada kaula muda. Program cafe saham dan fitness saham, menjadi andalan kami,” ujar Bernadus dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/6/2022). 

Baca Juga: Ingin Lepaskan Masyarakat dari Jerat Judi Berkedok Investasi, Sucor Sekuritas Ekspansi ke Bandung

Untuk itu, dengan menggandeng Cuanmology dan BMore pihaknya memperkenalkan program Fitness Stock di Bali. Ia menyebut kolaborasi kafe dan fitnes sekaligus dengan Sucor Sekuritas adalah yang pertama di tanah air.

“Sebelumnya, sejak 2021 kami melaunching kafe-kafe saham. Kini di Bali lebih maju lagi dengan mengkolaborasikan dengan gym, dimana kafe dan gym adalah life style anak muda,” kata Bernadus. 

Dengan demikian, lanjut Bernadus, pengetahuan soal investasi semakin dekat dengan milenial sekaligus menjadikan trading sebagai life style. “Ini kafe ke-7 dan kafe gym pertama di Indonesia. Kita tentu saja ingin sehat finansial dan sehat jasmani. Dan hadirnya Fitness Stock ini bisa meng-empower UMKM Indonesia karena mengkolaborasikan kafe dan gym,” katanya. 

Ia pun menjelaskan untuk tidak takut menabung saham atau investasi saham. Asalkan tercatat dan diawasi OJK, maka generasi muda bisa mencoba untuk belajar dan memahaminya. "Gak perlu modal besar, cukup Rp 100 ribu saja sudah bisa," ujarnya. 

Baca Juga: Volume Transaksi Saham Tinggi, Sucor Sekuritas Lebarkan Sayap ke Medan

Yang terpenting, kata Bernad, adalah prinsip 3M + 1D. Mindset yang konsisten dengan profit jangka panjang, tidak gambling dan gegabah. Belajar berjuang dan bukan cuman mau hasil instan. Prinsip ini telah ia bawa bersama dalam Sucor Sekuritas, yang telah memiliki 30 cabang di 14 provinsi di Indonesia. 

Bernad menyebutkan, bahwa Sucor Sekuritas telah ada sejak 1989. Kemudian menjajaki pasar ritel pada 2018. Kini nasabahnya telah berjumlah lebih dari 60 ribu, dengan trading value mencapai Rp 100 triliun lebih. “Ya masuk top 15 broker saham terbesar lah, dan lokal swastanya top five," sebutnya.