Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Lepaskan Masyarakat dari Jerat Judi Berkedok Investasi, Sucor Sekuritas Ekspansi ke Bandung

Ingin Lepaskan Masyarakat dari Jerat Judi Berkedok Investasi, Sucor Sekuritas Ekspansi ke Bandung Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jumlah investor di pulau Jawa masih menjadi yang terbesar dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di indonesia. Menurut data KSEI per Februari 2022, 69,82% investor berada di pulau Jawa berikut dengan total aset mendominasi sebesar 96,15%. 

Di Akhir 2021 Kota Bandung sendiri memegang andil terbesar se-Jawa Barat dengan total peningkatan jumlah investor sebesar 153,07%. 

“Berdasarkan hal tersebut, Bandung saat ini memiliki 705.265 investor dengan 308.000 diantaranya adalah investor milenial atau gen Z," ungkap Reza Sadat Shahmeini selaku Kepala IDX Jawa Barat. 

Besarnya jumlah investor, membuat sucor Sekuritas tergerak untuk ekspansi ke kota kembang demi memberikan literasi keuangan kepada para investor agar tidak terjerat investasi bodong. Sucor Sekuritas pun melakukan pembukaan Cafe Saham di kota Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Luncurkan Spot, CEO Sucor Sekuritas Mau Perjuangkan Kecerdasan Finansial Bagi Generasi Muda

"Berlokasi di Blue Doorz 2 – Karang Tineung, Cafe Saham disebut akan menjadi wadah para investor dalam bertransaksi, bertukar informasi dan sekaligus memperdalam literasi keuangan masyarakat kota Bandung," kata CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, menghadiri peresmian Cafe saham, di Bandung, Jawa Barat. 

Menurutnya, konsep Cafe saham hingga saat ini dianggap ampuh mendekatkan masyarakat dengan dunia pasar modal karena adanya pendekatan gaya hidup dan nilai tambah yang diberikan pada investor maupun calon investor.

Selain itu, konsep ini diharapkan juga dapat menjadi metode preventif yang menjauhkan masyarakat dengan investasi bodong maupun judi berkedok investasi yang beberapa waktu lalu banyak memakan korban. 

“Investasi yang benar dan literasi keuangan melalui Spot cafe Bandung seharusnya mampu menekan jumlah korban investasi bodong dan judi berkedok investasi,” tegas Bernadus. 

Baca Juga: Volume Transaksi Saham Tinggi, Sucor Sekuritas Lebarkan Sayap ke Medan

Dalam kesempatan ini, Bernadus benar-benar menekankan pentingnya membangun mindset atau pola pikir yang benar agar terhindar dari jerat investasi sesat.

Untuk itu, Ia juga melakukan roadshow bedah buku yang ditulisnya yakni, “Merdeka Finansial”. Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya meningkatkan kesadaran dalam berinvestasi di pasar modal. 

Ia pun kembali menekankan pentingnya konsep 3M+1D yang sudah dituangkan di dalam buku karangannya. “Apabila memahami konsep 3M+1D, dan menggunakannya di dalam aplikasi New SPOT, performa investor dapat menjadi lebih baik dari hari ke hari”, tegasnya. 

Sementara itu, Tjandra Nyata Kusuma Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal KR 2 Otoritas Jasa Keuangan berharap agar cafe saham ini dapat meneruskan perkembangan pasar modal tanah air yang sudah bertumbuh pesat sepanjang tahun 2021 hingga April 2022.

“Lliterasi keuangan perlu lebih digalakkan utamanya pada generasi muda mengingat Secara demografi dilihat dari tingkat pendidikan, per akhir April 2022 jumlah investor pasar modal didominasi oleh investor dengan pendidikan terakhir SMA yang mencapai persentase sebesar 60,57% dengan nilai aset saham Rp160,69 triliun serta nilai aset reksa dana Rp38,08 triliun,” ujar Tjandra. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: