Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

M Qodari Sebut Erick Thohir Calon yang Tepat Diusung NasDem di Pilpres 2024

M Qodari Sebut Erick Thohir Calon yang Tepat Diusung NasDem di Pilpres 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendominasi suara yang bakal diusulkan Partai NasDem sebagai Capres. Diurutan selanjutnya muncul nama Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari, akan sulit bagi Nasdem untuk mengusung Anies maupun Ganjar, tetapi tidak dengan Erick Thohir. Menurutnya, calon yang tepat untuk digandeng oleh Nasdem pada Pemilu 2024 mendatang adalah Erick Thohir.

“Kalau menurut kalkulasi politik, harusnya Erick Thohir,” kata M Qodari, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga: Namanya Masuk Bursa Capres NasDem, Ganjar Pranowo: Terima Kasih, tetapi Saya PDI Perjuangan

Qodari menilai meskipun Ganjar surveinya telah tinggi tetapi dia merupakan kader dari partai banteng, PDIP. Sehingga akan sulit bagi Nasdem untuk mengubah identifikasi Ganjar dari PDIP menjadi Nasdem.

“Nasdem ingin capres memberikan efek ekor jas dari calon presiden kepada partai Nasdem. Nasdem pengen mendukung calon tertentu itu akan berimbas pada suara Nasdem,” kata Qodari.

Masalah kedua jika Nasdem mencalonkan Ganjar adalah akan menciptakan provokasi ke PDIP. Sehingga, PDIP harus mencalonkan nama lain, seperti Puan Maharani. “Kalau itu terjadi maka basis suaranya PDIP sekaligus juga basis suara Ganjar Pranowo di Jateng dan Jatim akan terbelah,” tutur Qodari.

Jika basis suara PDIP terbelah kata dia, ini akan sangat berbahaya bagi partai. Karena nanti secara keseluruhan suara Ganjar dan Puan akan kalah dengan calon dari partai lain.

“Karena dua-duanya ini berebut dari kolam (basis massa PDIP) yang sama, jadi sangat berisiko,” jelasnya.

Sedangkan apabila mencalonkan Anies, lanjut Qodari, Nasdem akan kesulitan untuk mensosialisasikannya kepada para pemilih dari partai Nasdem. Meskipun elektabilitas Anies tinggi, tetapi basisnya adalah massa Islam, sedangkan Nasdem basisnya adalah nasional

“Walaupun (Anies) pernah menjadi deklarator ormas nasional demokrat, tetapi pemilih Anies mayoritas dari kalangan Islam yang notabene kedekatan ideologinya bukan dengan Nasdem, tetapi dengan partai Islam seperti PKS,” jelas dia.

“Jadi lahannya Nasdem ini tidak cocok dengan Anies. Jadi efek coat-tail effect nanti yang diharapkan itu mungkin tidak tercapai, bahkan ada risiko mengalami resistensi. Kan sial sekali kalau caleg atau jurkam Nasdem punya calon presiden untuk didukung tapi malah mengalami penolakan,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: