Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Anies hingga Gobel, NasDem Kantongi Lima Rising Star, Jusuf Kalla: Tahun Romantisme Politik

Dari Anies hingga Gobel, NasDem Kantongi Lima Rising Star, Jusuf Kalla: Tahun Romantisme Politik Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menerima cinderamata dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) usai menjadi pembicara utama dalam seminar kebangsaan Rakernas Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (16/6/2022). Seminar kebangsaan yang digelar dalam rangkaian Rakernas Partai Nasdem itu mengusung tema "Masa Depan Bangsa di Tengah Maraknya Politik Identitas". | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rakernas Partai Nasdem tahun 2022 memunculkan sejumlah figur Capres maupun Cawapres tahun 2024 mendatang.

Dalam kegiatan yang dihadiri para petinggi partai tersebut, sebanyak 34 DPW Partai NasDem telah menyerahkan sejumlah nama bakal calon presiden (capres) 2024.

Baca Juga: Reshuffle Tukar Tambah Politik, Rocky Gerung: Pak Jokowi Paham Nggak Penderitaan di Bawah Itu?

Terdapat lima nama yang menjadi rising star, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Jenderal Andika Perkasa, dan Rachmat Gobel.

Suara tertinggi diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebanyak 31 suara menyusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebanyak 28 suara.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam unggahannya terkait kegiatan tersebut di akun instagramnya mengatakan, tahun 2022 akan menjadi tahun romantisme politik.

“Tahun imi adalah tahun romantisme politik. Partai-partai akan saling melakukon pendekaton untuk menemukon pasangan Capres-Cawapres,” katanya, Jumat, (17/6/2022).

Hal ini kata dia berdasarkan survei politik, dimana adanya parpol yang tidak memiliki kader yabg kuat untuk diusung. Di sisi lain ada figur di luar orbit partai tapi memiliki elektabilitas yang baik.

Baca Juga: Geram Sama Unggahan Stupa Borobudur Roy Suryo, Wamenag: Tak Etis, Bisa Dikategorikan SARA!

“Ini terkait dengan hasil survey politik, dimana terlihat adanya parpol yg tidak memiliki kader yg kuat untuk diusung. Di sisi lain ada figur di luar orbit partai tapi memiliki elektabilitas yg baik. Karena itulah partai-partai akan saling melakukan pendekatan agar dapat saling mengisi,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: