PT PLN (Persero) diklaim memiliki peran besar sebagai penggerak ekspkr Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut terlihat dari hasil riset bersama dari PT PLN (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
Executive Vice President Keuangan Korporat PT PLN (Persero), Teguh Widhi Harsono mengatakan PLN sebagai jantung perekonomian Indonesia akan terus mengambil peran penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: PLN Kebut Pembangunan Infrastruktur Guna Akses Listrik ke 4.700 Desa
Menurutnya, dari hasil riset ini membuktikan pasokan listrik yang andal mampu mendukung aktivitas perekonomian nasional, terutama kegiatan ekspor.
"PLN terus berkomitmen untuk menyediakan pelayanan listrik yang berkelanjutan dan terjangkau bagi para pelaku industri, khususnya berorientasi ekspor," ujar Teguh dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (23/6/2022).
Teguh mengatakan, PLN mempunyai berbagai program untuk bisa dimanfaatkan oleh sektor industri meningkatkan kualitas dan produktivitas ekspornya.
Salah satunya adalah layanan penyambungan baru (PB), layanan tambah daya (PD) dengan promo-promo sesuai tema terkini, layanan penyambungan sementara (PS), layanan listrik andal dan tanpa kedip yang lebih efisien, penjualan energi bersih melalui Renewable Energy Certificate (REC), hingga layanan listrik untuk pengguna kendaraan listrik.
"Selain itu, PLN menyediakan aplikasi PLN Mobile yang mendukung kebutuhan pelanggan melalui layanan berbasis online untuk memudahkan para investor dan dunia usaha, dari layanan keluhan dan gangguan, layanan permohonan PD/PB/PS, swacam, layanan internet Iconnet, layanan gangguan instalasi melalui listriQu, hingga marketplace," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) LPEI, Rini Satriani menjelaskan hasil riset menunjukkan dengan adanya dukungan pasokan listrik yang andal mampu meningkatkan produktivitas ekspor dari sebuah wilayah.
Rini menyebut hasil ini didapat dari pertumbuhan konsumsi listrik yang sejalan dengan laju nilai ekspor di 827 sampel perusahaan.
“Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa konsumsi listrik dan nilai ekspor sektoral memiliki hubungan dua arah yang signifikan dan saling mempengaruhi. Peningkatan konsumsi listrik sebagai salah satu input produksi secara langsung dapat meningkatkan nilai ekspor," ujar Rini.
Rini mengatakan setiap penambahan konsumsi listrik dapat mendorong peningkatan nilai ekspor suatu wilayah/sektoral. Sebagai contoh, Provinsi Banten memiliki nilai elastisitas yang positif sebesar 1,13 persen terhadap nilai ekspor sektor makanan dan minuman (sektor mamin) dari wilayah tersebut.
Dengan caratan tersebut maka jika terdapat penambahan listrik sebesar 1 persen pada sektor mamin, maka nilai ekspor sektor mamin akan meningkat sebesar 1,13 persen.
"Data ini mencerminkan pentingnya peran listrik sebagai salah satu input produksi industri berorientasi ekspor dalam meningkatkan nilai ekspor sektoral Indonesia, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki nilai tambah," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, PLN dan LPEI akan terus berkolaborasi serta bersinergi dalam riset bersama guna mendorong ekspor Indonesia dan mendukung produk Indonesia agar mampu bersaing di pasar global serta memperkuat basis perekonomian nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: