Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Informasi Mahal dari Oligarki Rusia: Hanya Menunggu Waktu Wilayah NATO Diinvasi Putin

Informasi Mahal dari Oligarki Rusia: Hanya Menunggu Waktu Wilayah NATO Diinvasi Putin Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Paris -

Seorang oligarki Rusia dan kritikus terkemuka Kremlin membocorkan dalam sebuah wawancara, Kamis (23/6/2022) bahwa Presiden Vladimir Putin akan berperang di wilayah NATO.

Oligarki yang dikenal sebaga Mikhail Khodorkovsky mengungkap tentang rencana tersebut mungkin terlaksana jika para koalisi tidak membantu Ukraina menang. Selama wawancaranya dengan Euronews, dia meminta NATO untuk terus memberi Presiden Volodymyr Zelensky senjata dan perlengkapan untuk memenangi perang melawan rusia.

Baca Juga: Kuat di Ukraina, Loyo di Timur Tengah, Kelemahan Putin Jadi Incaran Musuh-musuhnya

"Hari ini, NATO memiliki peluang besar untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatannya dengan berpartisipasi dalam perang ini dengan senjata, persediaan, dan pelatihan tentara Ukraina, daripada bertempur di wilayahnya sendiri," kata Khodorkovsky kepada Shona Murray dariĀ Euronews.

"Jika kesempatan ini terlewatkan, saya mengeluarkan peringatan: Dalam beberapa tahun, atau bahkan mungkin lebih awal, NATO akan terlibat langsung dalam perang ini, karena itu akan terjadi di wilayah negara NATO," ujarnya, menambahkan.

Ketika Murray bertanya kepada Khodorkovsky apakah dia merasa NATO harus terlibat langsung di Ukraina, dia menjawab bahwa aliansi harus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa Putin tidak menang.

"Mereka yang percaya bahwa Anda dapat mencapai kesepakatan dengan agresor, mengulangi kesalahan banyak pendahulu mereka," katanya.

Khodorkovsky juga mengatakan dia tidak percaya sanksi yang dijatuhkan pada Rusia berdampak besar. Dia mengatakan bahwa sementara sanksi "dapat melemahkan rezim sehingga agresi ini tidak direproduksi untuk beberapa waktu," masalah antara Rusia dan Ukraina "sedang diselesaikan di medan perang."

Khodorkovsky lebih lanjut menambahkan bahwa senjata dan pasokan yang telah dikirim NATO ke Ukraina tidak mencukupi dibandingkan dengan sejumlah besar senjata di gudang senjata Putin.

"Jika NATO ingin itu diselesaikan di wilayah Ukraina, maka tentu saja perlu memberikan dukungan yang jauh lebih sistematis," katanya.

Pada suatu waktu, Khodorkovsky adalah orang terkaya di Rusia berkat kekayaan minyak yang besar, tetapi kemudian dia mulai mengkritik Putin secara terbuka. Dia mendirikan organisasi Open Russia pro-demokrasi pada tahun 2001, hanya untuk ditangkap oleh otoritas Rusia pada tahun 2003 karena penggelapan pajak. Dia dinyatakan bersalah pada tahun 2005 dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

Tuduhan penggelapan dan pencucian uang ditambahkan ke hukumannya pada 2010, yang memperpanjang waktu penjaranya. Namun, setelah beberapa lobi tingkat tinggi, Putin mengampuni Khodorkovsky dan membebaskannya pada akhir 2013.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: