Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamenparekraf: Ekowisata Harus Jadi Unique Selling Point Pariwisata Indonesia ke Dunia

Wamenparekraf: Ekowisata Harus Jadi Unique Selling Point Pariwisata Indonesia ke Dunia Kredit Foto: Kemenparekraf

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf Rizki Handayani menjelaskan, dalam program ini Kemenparekraf menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya Jejak.in, Indecon, WiseSteps, dan sejumlah kementerian/lembaga seperti Kementerian LHK, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator Kementerian dan Investasi, dan berbagai pemerintah daerah.

"Kami menyadari bahwa pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf belum memiliki program yang secara terarah terkait dengan berkontribusi untuk pengurangan karbon sehingga dengan kondisi seperti itu kami berinisiatif untuk bekerja sama, berkolaborasi agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berkontribusi dalam komitmen Indonesia menurunkan emisi karbon melalui program Towards Climate Positive Tourism Through Decarbonization And Eco-Tourism," kata Rizki.

Baca Juga: Kemenparekraf Bahas Pemulihan Parekraf Melalui Desa Wisata dan Kampung Tematik dengan DPR RI

Bersama Jejak.in misalnya, Kemenparekraf akan bekerja sama dalam pemanfaatan aplikasi yang memungkinkan wisatawan menghitung jumlah karbon yang mereka hasilkan selama perjalanan di Indonesia.

Hasil dari jejak karbon yang dikeluarkan selama berlibur di Indonesia itu akan dikonversikan menjadi nilai uang yang selanjutnya memungkinkan wisatawan untuk menyalurkan nilai tersebut untuk mendukung program-program pilihan seperti penanaman pohon, renewable energy, atau pengembangan ekowisata.

Sementara dengan WiseSteps, Kemenparekraf akan berkolaborasi dalam menyusun peta jalan pengembangan ekowisata di Indonesia. Termasuk, mengembangkan tren wisata voluntary offsetting.

"Bersama Indecon (Indonesia Ecotourism Network) kami bersama akan terus menyosialisasikan ekowisata. Launching ini jadi langkah awal dari kolaborasi berbagai pihak, baik pemerintah nasional, pemerintah daerah, komunitas, NGO, media, serta akademisi untuk bersama-sama melaksanakan apa yang menjadi komitmen secara nasional. Kita berharap program ini dapat menjadi bagian dari konten narasi dalam World Tourism Day di Bali pada September 2022," pungkas Rizki.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: