Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Negosiator Kuak Mimpi Buruk: 'Mr Putin Punya Mantra Tentang Perang Sampai Ukraina Berakhir'

Negosiator Kuak Mimpi Buruk: 'Mr Putin Punya Mantra Tentang Perang Sampai Ukraina Berakhir' Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis (7/7/2022) bahwa Rusia baru saja memulai di Ukraina dan menantang Barat untuk mencoba mengalahkannya di medan perang, sambil bersikeras bahwa Moskow masih terbuka untuk gagasan pembicaraan damai.

“Hari ini kami mendengar bahwa mereka ingin mengalahkan kami di medan perang. Apa yang bisa Anda katakan, biarkan mereka mencoba,” katanya, dikutip laman Reuters.

Baca Juga: Bagaimana Putin Hadir di KTT G20 Dibongkar Orang Dalam, Mohon Simak!

Dalam pidato hawkish kepada para pemimpin parlemen selama lebih dari empat bulan perang, Putin mengatakan prospek negosiasi apa pun akan semakin redup semakin lama konflik berlarut-larut.

“Kami telah mendengar berkali-kali bahwa Barat ingin melawan kami hingga Ukraina terakhir. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina, tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini,” imbuh dia.

Rusia menuduh Barat mengobarkan perang proksi melawannya dengan memukul ekonominya dengan sanksi dan meningkatkan pasokan senjata canggih ke Ukraina.

Tetapi sambil membual bahwa Rusia baru saja melangkah, Putin juga merujuk pada kemungkinan negosiasi.

“Semua orang harus tahu bahwa, pada umumnya, kami belum memulai apa pun dengan sungguh-sungguh,” tambahnya.

“Pada saat yang sama, kami tidak menolak pembicaraan damai. Tetapi mereka yang menolak mereka harus tahu bahwa semakin jauh, semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami,” Putin, menegaskan.

Itu adalah referensi pertama untuk diplomasi dalam beberapa minggu setelah pernyataan berulang dari Moskow bahwa negosiasi dengan Kyiv telah gagal total.

Sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari, pasukan Rusia telah merebut sebagian besar negara itu, termasuk menyelesaikan perebutan wilayah timur Luhansk Minggu lalu.

Tetapi kemajuan mereka jauh lebih lambat daripada yang diperkirakan banyak analis, dan mereka dipukul mundur dalam upaya awal untuk merebut ibu kota, Kyiv, dan kota kedua, Kharkiv.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: