Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Tua Harus Jadi Filter untuk Anak-Anak di Era Digitalisasi

Orang Tua Harus Jadi Filter untuk Anak-Anak di Era Digitalisasi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan. Kemajuan teknologi membantu masyarakat dapat mudah mempromosikan budaya Indonesia ke mancanegara. Sebaliknya, masuknya budaya asing juga tidak terbendung.

"Budaya asing yang masuk ke kita tidak bisa dibendung karena masuk dengan sendirinya. Itu perlu filter," kata Dosen Ilmu Komunikasi dan Sekretaris PWI Jatimtim, Dr. Cand. Drs. Eko Pamuji, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (5/7), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Warga Digital Wajib Perhatikan Ini saat Gunakan Internet

Kemajuan teknologi membuat anak-anak sekarang ini sudah pintar menggunakan gawai. Pemakaian tanpa pengawasan membuat mudah terpengaruh budaya-budaya asing sehingga mereka terancam lupa dengan kekayaan budaya Indonesia.

Orang tua, menurut Eko, berperan penting dalam memberi pendampingan. Dengan arahan yang tepat sejak usia dini, karakter anak akan terbangun untuk selalu mencintai budaya Indonesia.

"Anak-anak filternya itu orang tua. Kalau sudah agak dewasa itu filternya diri sendiri. Kalau belum ada gadget, kita bisa memilih. Kalau ada gadget terjadi kekacauan informasi, semua informasi masuk. Jadi kita harus bisa memilah dan memilih," ujarnya.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Cegah Kejahatan Digital, Pahami Manfaat Autentifikasi Dua Faktor

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning-UMKM Investor, Andry Hamida. Kemudian, Dosen Ilmu Komunikasi dan Sekretaris PWI Jatimtim, Dr. Cand. Drs. Eko Pamuji, M.I.Kom, serta Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung dan Sekretaris Relawan TIK Jatim, Mei Santi, S.Sy., M.Sy.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: