Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulit Betul Jadi Anies Baswedan... Sapi Kurbannya Juga Dikaitkan dengan Masalah Politik: Warna Hitam Maknanya...

Sulit Betul Jadi Anies Baswedan... Sapi Kurbannya Juga Dikaitkan dengan Masalah Politik: Warna Hitam Maknanya... Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Umat Islam merayakan Idul Adha dengan melakukan pemotongan hewan kurban. Hal ini juga yag dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies diketahui menyerahkan sapi ke Jakarta Internasional stadium untuk nantinya disembelih, namun nomor urut sapi Anies juga mencuri perhatian yakni nomor 024. 

Sontak hal ini mulai dikaitkan dengan momen pilpres di 2024. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, sapi kurban untuk Jakarta International Stadium (JIS) berjenis limosin dengan bobot 1,1 ton yang Anies serahkan sarat dengan makna politik.

Pangi mengatakan, sapi berkepala putih serta badannya berwarna hitam, lalu dibubuhi nomor 024 di bagian tubuhnya pemberian Anies itu bisa berarti kesiapan menjadi kuda hitam di Pilpres 2024 mendatang.

"Warna hitam maknanya bisa saja Anies menjadi kuda hitam di Pilpres 2024 nanti," kata Pangi ketika dihubungi wartawan pada Ahad (10/7/22).

Seperti diketahui, Anies merupakan salah satu tokoh yang diprediksi dapat menjadi calon presiden di 2024. Sejumlah lembaga survei menempatkan tingkat ketertarikan publik memilih Anies di urutan nomor tiga, di bawah Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Abu Janda Bikin Gaduh Sebarkan Video Editan Soal Pernyataan Anies Baswedan, Omongan Refly Harun Nggak Main-main: Yang Jadi Masalah…

Selain menjadi kuda hitam, Pangi mengatakan bobot sapi yang seberat 1,1 ton mengisyaratkan Anies tidak mau kalah dengan Presiden Jokowi dari segi pemberian hewan kurban. Jokowi diketahui berkurban sapi dengan bobot 1,1 ton.

"Biasanya yang berton-ton itu kan presiden," kata Pangi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: