Saat Sekutu Terkuat Putin Tunggu Perintah buat Hancurkan Barat hingga Berkeping-keping
Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya dan sekutu utama Vladimir Putin, pada Minggu (17/7/2022) mengatakan bahwa dia sedang menunggu perintah dari presiden Rusia untuk meledakkan negara-negara Barat menjadi "berkeping-keping."
"Kami siap untuk melangkah lebih jauh atas perintah, untuk dengan mudah mengambil Kyiv dan negara-negara NATO," tulis posting itu, dilansir Newsweek.
Baca Juga: Pakar Buka-bukaan, Invasi Ukraina Ungkap Kelemahan Militer Putin, Ambyar!
Kadyrov membuat deklarasi di sebuah pos Telegram yang mengumumkan penyelesaian resimen Chechnya baru yang disebut "Akhmat Utara," yang merupakan salah satu dari empat yang diumumkan pemimpin Chechnya sedang dibentuk bulan lalu untuk membantu mengisi kembali pasukan Rusia selama perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina.
"Unit kami, yang diperkeras dalam pertempuran nyata, tidak akan mampu melawan tentara mana pun di dunia. Kami memiliki pengalaman, persenjataan, iman, patriotisme, ide, dan KEBENARAN! Barat belum memahami seberapa kuat KAMI!" imbuhnya.
Dia menulis bahwa Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang "berbicara menentang kekejian yang disebarkan Barat," dan dia bersyukur bahwa Putin "membuat keputusan yang benar dan memberi kami kesempatan untuk ambil bagian dalam perjuangan suci ini. melawan Setanisme."
"Kami siap untuk menghancurkan kampanye palsu-demokratis, pseudo-liberal dan militer-barbar negara-negara Barat, yang merusak komunitas dunia dalam upaya untuk menaklukkan seluruh dunia di bawah mereka, untuk pecahan," tegas Kadyrov, saat menunggu dengan hanya satu perintah dari Putin.
Pejabat Rusia telah berulang kali mengancam negara-negara Barat, khususnya di NATO, terhadap campur tangan langsung dalam perang di Ukraina.
Putin bahkan telah memperingatkan "serangan balasan" terhadap negara-negara yang "menciptakan ancaman strategis bagi Rusia," yang menyebabkan kekhawatiran bahwa konflik dapat menyebar ke luar perbatasan Ukraina.
Para ahli mengatakan kepada Newsweek pada bulan Mei bahwa NATO telah melewati batas yang dikatakan Putin akan membenarkan serangan semacam itu.
Pemimpin Chechnya telah secara terbuka menyatakan kesiapan Chechnya untuk mobilisasi militer skala besar melawan Ukraina dan negara-negara Barat lainnya selama berbulan-bulan karena perang Rusia-Ukraina telah berkecamuk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: