Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Kemajuan teknologi seakan membuat budaya Indonesia memudar. Media digital menjadi panggung budaya asing sehingga mencintai produk dalam negeri perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih bangga dengan kebudayaan Indonesia.
Baru-baru viral istilah Citayam Fashion Week di media sosial. Bak model di Paris Fashion Week, sekelompok anak muda berjalan memamerkan gaya berbusananya masing-masing di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Fenomena ini bisa dimanfaatkan untuk mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia.
Baca Juga: Ada Bahaya dan Risiko dari Digitalisasi, CIPS: Butuh Payung Hukum Perlindungan Konsumen
"Sehingga kita terlihat jauh lebih bangga (dengan budaya Indonesia) daripada kita menggunakan fashion yang agak keluar dari budaya Indonesia," ujar Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (22/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Selain menunjukkan kebanggaan terhadap budaya Indonesia, cinta produk dalam negeri turut mendukung dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) lokal. Apalagi, UMKM telah menjadi kekuatan ekonomi tersendiri bagi Indonesia ketika beberapa kali diterpa krisis moneter.
Meningkatnya UMKM Indonesia turut membuka lapangan pekerjaan baru. Devisa dan perekonomian Indonesia dapat perlahan pulih setelah pandemi Covid-19. Di sisi lain, produk buatan dalam negeri diharapkan makin dikenal pasar internasional sehingga meningkatkan jumlah investasi di Indonesia.
"Kita harus bangga memakai produk asli buatan Indonesia. Kita harus menggalakkan fashion Indonesia tidak kalah dengan fashion luar negeri. Kita menghargai karya original seniman," ujar Adhi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: