Demokrat Intensifkan Komunikasi di Tengah Kabar Koalisi, 2 Parpol Telah Disebut

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator (Bakostra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, koalisi yang akan dibentuk partinya bukan untuk sekedar kemenangan di pilpres, melainkan untuk mengatasi persoalan di negeri ini. 

"Bagaimana mengelola negara ini agar pendapatan dan daya beli rakyat semakin meningkat, rakyat tidak terjepit oleh kenaikan harga sembako, BBM, gas, listrik secara bertubi-tubi seperti yang kita alami saat ini, pengangguran semakin berkurang drastis seperti halnya era SBY bukan seperti sekarang yang berkurangnya tipis-tipis saja," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya. 

Baca Juga: Masih Terus Jalin Komunikasi dengan Parpol Lain, Demokrat Bertekad Bentuk Koalisi yang Bisa Selesaikan Masalah Bangsa: Seperti Era SBY

"Kemiskinan bisa menurun drastis seperti era SBY, bukannya relatif tetap seperti era sekarang. Bagaimana nasib rakyat bisa semakin membaik. Bagaimana perubahan dan perbaikan benar-benar bisa terwujud pasca Pilpres 2024," sambung dia. 

Menurutnya, komunikasi dengan teman-teman parpol yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu yang diperkuat Golkar, PAN, dan PPP memang terus dilakukan. Begitu pula dengan koalisi baru Gerindra dan PKB. 

"Hanya terkait dengan koalisi, komunikasi lebih intens justru sedang kami lakukan dengan teman-teman Nasdem dan PKS seperti yang disampaikan Ketum AHY beberapa waktu lalu. Masih terus bergulir dan didalami, " ucap Jubir Partai Demokrat itu. 

"Beberapa pertemuan terbatas telah dilakukan oleh perwakilan yang ditunjuk oleh masing-masing partai. Untuk hasilnya, pada waktunya akan kamu sampaikan, " lanjut dia. 

Terakhir, Herzaky mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan para pengurus, kader, simpatisan Partai Demokrat, para sahabat, dan rakyat Indonesia, yang telah mendoakan dan memberikan dukungan moral kepada Ketum AHY yang sedang menjalani proses pemulihan karena DBD. 

"Ketum AHY juga sudah tidak sabar ingin segera bisa beraktivitas kembali seperti biasa dan menemui para kader dan para sahabat di berbagai pelosok Indonesia, memenuhi rencana berbagai agenda yang mesti tertunda karena proses pemulihan ini, " tukas dia.