Indonesia Bakal Jadi Negara Maju di 2045, Indonesia Perlu Genjot Tenaga Ahli Digital

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada tahun 2045 nanti Indonesia akan menjadi negara termaju di dunia setidaknya di tujuh negara. Bahkan ada juga pengamat global yang mengatakan bahkan Indonesia bisa lebih dari tujuh negara termaju di dunia. 

Menurut Drs. H. Taufiq R Abdullah selaku anggota DPR RI Komisi 1, salah satu syarat untuk menjadikan Indonesia negara termaju adalah dilihat dari masyarakat yang produktif, artinya banyak masyarkat Indonesia bisa bekerja dengan usia yang produktif.

"Indonesia saat ini mengalami bonus demografi dimana penduduk Indonesia 70% adalah diusia produktif," jelas Taufiq.

Baca Juga: Optimis Indonesia Jadi Negara Maju 2045, Zulhas: Serbu Pasar Luar Negeri

Maka ekosistem pergerakan ekonomi Indonesia sangat luar biasa. Dari presepektif ekonomi yang sudah mengadaptasi digital, kita bisa menjadi pasar digital terbesat se-Asia Tenggara. 

Pada tahun 2021 kita mendapatkan 70 Miliar Dollar total nilai penjualan diatas negara Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Dan pada tahun 2025 bisa mengalami kenaikan sampai 146 Miliar Dollar total nilai penjualan.

Indonesia Kekurangan Talenta Digital, ada satu tantangan bahwa ditahun 2030 dengan tren perkembangan di Pendidikan, Digital, di India mereka akan surplus tenaga ahli digital sebanyak 245,3 juta orang dan Indonesia diproyeksi kekurangan sekitar 18 juta tenaga ahli digital.

"Maka dari itu masyarakat Indonesia harus sadar akan digital. Kita harus melakukan perubah diri secara total misalnya kita harus memikirkan bahwa pasar kita bukan hanya lagi lokal, tetapi harus memungkinkan berdagang dengan pasar global," jelasnya. 

Baca Juga: Ikuti Arahan Jokowi, Kemnaker Siapkan Hal Ini Demi Buat Indonesia Jadi Negara Maju 2045

Menurutnya, saat ini memungkinkan untuk terjadinya perubahan tersebut. Pengembangan Sumber Daya Manusia harus bisa kita selesaikan, salah satunya dengan cara melek digital.

Apa yang dibutuhkan dalam meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan cara kreatifitas, yaitu pelaku UMKM harus berfikir bagaimana harus kreatif dalam mengembangkan usahanya dan harus fleksibel.

"Kita pelaku UMKM terkadang hanya berorientasi pada mutu suatu barang, seharusnya harus berorientasi terhadap mutu dan larisnya suatu barang, kita harus memikirkan bagaimana produk yang kita hasilkan bisa laris dipasaran dengan mengandalkan mutu yang yang baik. Langkah berikutnya adalah berkolaborasi, kita harus bekerjasama dengan stakeholder dalam mengembangkan usaha, contohnya kita bisa melakukan kerjasama yang bisa saling menguntungkan bagi sesama pelaku UMKM. Selanjutnya confident. kita harus percaya diri akan usaha yang kita jalani, kita harus yakin dengan mutu produk yang kita buat dan mempunyai keberanian dalam memasarkannya," tutupnya.