Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan peninjauan stok dan harga kebutuhan pokok di Pasar Legi, Solo pada Sabtu (20/8/22). Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memaparkan bahwa harga kebutuhan pokok masyarakat relatif stabil di Pasar Legi jika dibandingkan bulan sebelumnya.
"Ketersediaan bapok di Pasar Legi aman dan harganya stabil. Untuk minyak goreng curah, para pedagang menjual minyak goreng curah Rp11.700/liter dan harga jual tersebut di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000/liter," ungkap Jerry dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/8/22).
Baca Juga: Terkait Pendidikan Antikorupsi, Kemendagri: Belum Ada Collective Interest di Masyarakat
Dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkomitmen dan terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait serta seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang selalu sigap memantau dan memastikan ketersediaan stok bapok di masing-masing daerah,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil pantauannya, Jerry menyebut beberapa harga terpantau stabil di Pasar Legi. Tercatat, kata Jerry, daging ayam ras Rp34.000/kg, telur ayam ras Rp28.500/kg, daging sapi Rp135.000/kg, tepung terigu Rp12.000/kg, bawang merah Rp25.000/kg, bawang putih honan Rp17.000/kg, cabai merah keriting Rp45.000/kg, cabai merah besar Rp45.000/kg, cabai rawit merah Rp33.000/kg.
Berdasarkan data tersebut, dia mengatakan bahwa harga bawang merah dan cabai mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pun demikian pula dengan harga minyak goreng yang sesuai dengan HET.
"Ini bisa diikuti lebih banyak lagi pasar-pasar lainnya. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar migor curah selalu tersedia dan masyarakat dapat membelinya dengan harga terjangkau,” sambung Jerry.
Dia juga memaparkan bahwa pihaknya melakukan pemantauan secara berkala pada perkembangan harga bahan pokok melalui sistem pemantauan pasar kebutuhan pokok (SP2KP) yang telah digunakan oleh 216 pasar di 80 kabupaten/kota.
Sementara itu, Dia juga memaparkan bahwa pentingnya transformasi digital yang mesti segera dilakukan para pelaku usaha di pasar. Hal tersebut dia sebab produktivitas perdagangan mesti ditingkatkan dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi.
"Penerapan digitalisasi, salah satunya pembayaran digital, bisa meningkatkan produktivitas tanpa harus meninggalkan lapak dagangan. Selain itu, pemanfaaatan pembayaran digital pada pasar rakyat ini membawa keuntungan bagi pedagang dan kemudahan pembayaran bagi pembeli,” pungkas Jerry.
Kementerian Perdagangan menargetkan digitalisasi 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 UMKM di seluruh Indonesia. Saat ini sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital, dan 51 pasar rakyat telah melakukan transaksi nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: