Karyawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/9/2019). Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada awal pekan ini dibayangi sentimen perang dagang, terkait batalnya kunjungan delegasi China ke Washington, Amerika Serikat untuk negosiasi. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Nilai tukar rupiah anjlok ke level Rp14.900 per dolar AS pada perdagangan Jumat, 2 September 2022. Melansir RTI, rupiah hari ini mencatatkan pelemahan sebesar -1,17% dalam sepekan perdagangan.
Jelang siang hari, rupiah melemah -0,47% ke level Rp14.915 per dolar AS. Rupiah juga keok terhadap dolar Australia (-0,47%), poundsterling (-0,50%), dan euro (-0,62%).
Baca Juga: Harga Emas Masih Berdarah-Darah, Emas Antam Banting Harga Terus-Terusan!
Di Asia, rupiah ambruk menjadi mata uang terlemah. Artinya, rupiah memerah terhadap yen (-0,52%), yuan (-0,51%), dolar Singapura (-0,50%), dolar Hong Kong (-0,48%), ringgit (-0,38%), baht (-0,20%), won (-0,18%), dan dolar Taiwan (-0,14%).
Pelemahan rupiah hari ini tidak lepas dari keperkasaan dolar AS yang mencapai level tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Hal itu ditopang oleh data ekonomi AS yang tangguh sehingga memberi ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif dalam meredam inflasi.
"Tidak mengherankan bahwa dolar mencapai rekor tertinggi baru baru karena arus safe haven dari pelemahan ekonomi global dan karena ekonomi AS yang tangguh membuka jalan bagi The Fed untuk tetap agresif," kata kepala analis pasar di Oanda, Edward Moya, dilansir dari Antara, Jumat, 2 September 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
