Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolak Kenaikan Harga BBM, Ribuan Buruh Turun ke Jalan, Bawa Tiga Tuntutan

Tolak Kenaikan Harga BBM, Ribuan Buruh Turun ke Jalan, Bawa Tiga Tuntutan Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ribuan anggota serikat buruh terbesar di Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea menggelar aksi damai menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wijaya.

Aksi ribuan buruh dimulai dengan melakukan long march dari Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat ke Istana Negara. Kemudian menuju Patung Kuda Arjuna Wijaya.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menyebut terdapat tiga tuntunan yang dibawa dalam aksi damai buruh ini dalam bentuk petisi, yang akan langsung diserahkan ke Presiden Joko Widodo. Pertama, menolak kenaikan harga BBM karena upah buruh juga tidak naik.

Baca Juga: Walau Harga Minyak Dunia Turun Berkali-kali, Jokowi Tak Sekalipun Turunkan BBM

"KSPSI menegaskan menolak kenaikan harga BBM karena harga BBM naik akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal yang langsung merangkak naik sekarang, bahan pangan ikut naik. Ini akan menambah beban buruh," ujar Andi, Senin (12/9/2022).

Selanjutnya menuntut adanya upah layak bagi buruh. Upah layak sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan buruh. Upah Minimum Provinsi (UMP) stagnan sejak tahun 2021-2022. Ketiga, buruh menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.

Andi menambahkan, perwakilan KSPSI menyerahkan langsung petisi dan diterima Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin serta Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

"Mereka juga menemui langsung massa aksi buruh di atas mobil komando," ujarnya. 

Lanjutnya, ia  meminta Pemerintah segera memikirkan dampak serius kebijakan kenaikan BBM tersebut terhadap buruh Indonesia. Andi menilai agak aneh harga BBM naik di tengah turunnya harga minyak dunia.

Pasalnya kenaikan harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah adalah hal yang tidak masuk akal. 

Usai menerima delegasi buruh, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin serta Kasetpres Heru Budi Hartono ikut naik ke mobil komando.

Heru mengaku telah menerima petisi KSPSI yang berisi tuntutan menolak kenaikan harga BBM. "Tentunya akan kami tindak lanjuti, besok rencana akan kami undang KSPSI, hasilnya akan kami sampaikan," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: