Militer Rusia Mulai 'Babak Belur', Mobilisasi Ratusan Ribu Pasukan Vladimir Putin Sia-sia
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengeklaim tentara Rusia semakin berjatuhan dalam upaya menginvasi negaranya.
Hamianin menyebut perbandingan korban jatuh dari tentara Rusia dan Ukraina kian besar.
Baca Juga: Guru Besar UI Puji Peran Jokowi di Panggung Dunia, Dari Perang Ukraina Hingga KTT G20
Ia memberi gambaran, bahwa perbandingan jumlah korban antara tentara penginvasi dan pasukan pertahanan adalah 3:1 di era perang modern ini. Sedikitnya, diperlukan pasukan penyerang tiga kali lebih banyak dari tentara pertahanan.
"Proporsi dari awal perang ini adalah 5:1. Saat operasi kontra ofensif di Kharkiv, jadi 1:10. Satunya adalah tentara Ukraina dan sepuluhnya pasukan Rusia," kata Hamianin di UGM, Sleman, Jumat (22/9/2022).
Banyak dari militer Rusia, menurut Hamianin, antara terbunuh, terluka, tertangkap, atau kabur.
Hamianin percaya, sedari awal invasinya Rusia memang tidak siap. Terbukti dari temuan ransum kedaluwarsa sejak 2015 hingga perlengkapan tempur ketinggalan zaman yang kostum era Perang Dunia II. Bahkan mereka tak dilindungi rompi antipeluru.
"Memang, pasukan udara, rejimen operasi khusus, mereka diperlengkapi lebih baik. Tapi, mayoritas seperti di bawah standar," ujarnya.
Moskow kini juga mulai kekurangan sumber daya manusia hingga harus merekrut para kriminal, pecandu alkohol, serta pemilik utang di bank untuk ikut menginvasi Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: