Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pernyataan Ade Armando Bikin Geger Sebut Tragedi Kanjuruhan Ulah Aremania

Pernyataan Ade Armando Bikin Geger Sebut Tragedi Kanjuruhan Ulah Aremania Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Ade Armando kembali menimbulkan kontroversi setelah menyebut bahwa akar masalah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang meninggal dunia adalah suporter Arema FC alias Aremania.

Ade juga menyebut suporter Arema sombong seperti preman masuk lapangan karena dianggap melanggar peraturan stadion.

"Yang jadi pangkal masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan," ujar Ade Armando dilihat Selasa (04/10/2022).

Baca Juga: Ramai Dihujat Usai Sebut Aremania Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando: Kita Banyak Belajar…

Menurutnya, polisi telah melakukan tindakan yang benar sesuai dengan tugas dan kewajiban mereka.

Usai viral, Ade membuat video klarifikasi yang menyatakan ia tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi pada malam itu.

“Ada 42.000 suporter Arema hanya sekitar 3000 yang katanya menyerbu ke lapangan,buat saya pangkal masalah ada pada 3000 orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan,” kata dia melalui Cokro TV.

Baca Juga: Ade Armando Sebut Pangkal Tragedi Stadion Kanjuruhan adalah Suporter Arema yang Anarkis

“Itu artinya hanya sebagian sangat kecil. Saya merasa gara-gara kelakuan sebagian kecil suporter tersebutlah ada 125 orang Aremania yang tewas,” tambahnya. 

Polisi dalam hal ini menurut Ade hanya berusaha menjalankan kewajibannya. Ingat di lapangan masih ada para pemain dan official Arema para pemain Persebaya juga sudah mulai diserang, kata dia.

“Polisi harus menertibkan keadaan karena itu kewajiban mereka adalah mengusir para suporter itu kembali ke tempat duduk mereka,” jelasnya. 

Baca Juga: Ade Armando Sebut Pangkal Tragedi Stadion Kanjuruhan adalah Suporter Arema yang Anarkis

“Menurut saya, bisa dipahami kalau polisi kali ini akhirnya menggunakan gas air mata. Penggunaan gas air mata adalah sebuah prosedur yang wajar dilakukan polisi. Tapi itu tidak dilakukan sembarangan,” tambahnya.

Ia mengakui gas air mata itu akhirnya membuat panik banyak suporter yang sebenarnya tidak terlibat dalam penyerbuan ke lapangan. Tapi dia  tidak melihat itu dilakukan oleh Polisi sebagai cara represif mereka apalagi melanggar HAM. 

“Dalam pandangan saya, kalau kita semua sadar bahwa sebenarnya pangkal masalah ada pada perilaku sebagian suporter yang beringas jawabannya adalah mendidik suporter sepak bola Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga: Personel TNI Terekam Tendang Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan, Mahud MD Langsung Beri Arahan Andika Perkasa

“Sepak bola dilakukan di seluruh dunia, kalah dan menang adalah soal biasa yang harus kita lakukan adalah mencegah agar tragedi ini tidak terulang,” tutup Ade.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: