Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kayak Dendam, Rusia Ucapkan Kalimat Paling Kejam buat Liz Truss

Kayak Dendam, Rusia Ucapkan Kalimat Paling Kejam buat Liz Truss Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, London -

Mundurnya Liz Truss dari jabatannya sebagai perdana menteri Inggris mendapat banyak sorotan dari sejumlah pihak, tidak terkecuali Rusia

Seperti diketahui, Truss mengumumkan pengunduran dirinya setelah masa yang penuh gejolak dan berumur pendek, di mana kebijakannya memicu gejolak di pasar keuangan.

Baca Juga: Fantastis, Segini Uang Pesangon yang Dikantongi Liz Truss Usai Mundur Sebagai PM Inggris

Membuat pernyataan yang dijadwalkan dengan tergesa-gesa di luar kantornya Downing Street pada hari Kamis (20/10/2022), Truss mengakui bahwa dirinya sudah tidak sanggup menjalankan mandat.

"Saya tidak dapat menyampaikan mandat yang saya pilih oleh Partai Konservatif," kata Truss saat berpidato.

Itu menandai pengunduran diri ketiga perdana menteri dari Parati Konservatif dalam beberapa tahun.

Situasi itu membuat partai terpecah karena berusaha mencari pemimpin yang dapat menyatukan faksi-faksi yang kerap bertikai.

Truss, yang mengatakan dia akan tetap menjabat selama beberapa hari lagi sementara proses itu berlangsung, baru menjadi perdana menteri selama 45 hari, tersingkat sepanjang sejarah Inggris.

Pengunduran dirinya itu memicu berbagai reaksi dari pemimpin dunia. Tak sedikit negara-negara yang mengungkapkan kesedihan.

Namun, kata-kata terkejam datang dari Rusia yang menggambarkan sosok Truss sebagai aib. Hal ini diutarakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

“Inggris tidak pernah tahu aib seorang perdana menteri. Helm di atas tank, bencana buta huruf, dan pemakaman ratu tepat setelah audiensi dengan Truss akan menjadi kenangan tentang dirinya,” katanya.

Sementara itu Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyoroti hubungan dekat dengan Inggris seraya mengucapkan terima kasih.

“Amerika Serikat dan Inggris adalah sekutu yang kuat dan teman abadi – dan fakta itu tidak akan pernah berubah. Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Liz Truss atas kemitraannya dalam berbagai masalah, termasuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perangnya melawan Ukraina.

“Kami akan melanjutkan kerja sama erat kami dengan pemerintah Inggris saat kami bekerja sama untuk menghadapi tantangan global yang dihadapi negara kami.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan kalimat singkat dan tegas, mundurnya Truss dalam kepemimpinan Inggris diharap akan muncul keseimbangan baru.

“Kami ingin, di atas segalanya, stabilitas. Pada tingkat pribadi, saya selalu sedih melihat seorang rekan pergi.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: