Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Pabrik Amonium Nitrat, Pupuk Kaltim Bidik Produksi 75 Ribu Ton untuk Bantu Kurangi Impor

Bangun Pabrik Amonium Nitrat, Pupuk Kaltim Bidik Produksi 75 Ribu Ton untuk Bantu Kurangi Impor Kredit Foto: Pupuk Kaltim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berfokus pada produk bernilai tambah yang dihasilkan dari ekses produksi pupuk, kini PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berinovasi dengan mengembangkan komoditas amonium nitrat melalui anak usahanya PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN).

Sebagaimana diketahui KAN merupakan perusahaan patungan dengan PT Dahana Investama Corp (anak perusahaan Dahana).

Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Dormatua Siahaan mengatakan pembangunan pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 MTPY di Kawasan Industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur, ditargetkan selesai pada tahun 2023.

“Dari segi operasional, proyek ini nantinya akan beroperasi secara komersial di tahun 2023. Produksi amonium nitrat PKT dengan kapasitas 75.000 MTPY ini nantinya diperkirakan dapat memenuhi sekitar 12 persen kapasitas amonium nitrat lokal," ujar Dormatua dalam konfrensi pers virtual, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Bangun Pabrik Amoniun Nitrat di Bontang, Ini Harapan Pupuk Kaltim

Dormatua mengatakan, untuk bisa memenuhi target produksi tersebut, perseroan sudah menyiapkan pabrik yang akan beroperasi dengan dukungan teknologi tinggi yang aman dan ramah lingkungan dengan standar operasional pabrik kelas dunia berlisensi Sedin-Hallifeng. 

"Teknologi yang kami terapkan di operasional pabrik ini pun bertujuan untuk bisa mencapai net zero carbon emission di tahun 2050. Selain itu, pabrik ini pun didukung oleh sumber daya manusia dengan kemampuan mengoperasikan teknologi termutakhir,” ujarnya. 

Sementara itu, SVP Pengembangan PKT Indardi mengatakan PKT memilih untuk mengembangkan produksi amonium nitrat mengingat fungsi dan kegunaan bahan kimia ini memiliki nilai tambah yang sangat potensial.

Namun sayangnya, nilai impor untuk suplai amonium nitrat masih sangat tinggi. Kehadiran pabrik amonium nitrat PKT inilah yang nantinya diharapkan bisa mengurangi volume impor domestik dengan mengoptimalkan fungsi amonium nitrat di berbagai sektor.

“Dari pembangunan pabrik amonium nitrat ini, kita bisa melihat bahwa ke depannya PKT akan semakin memperluas bidang industrinya untuk bisa semakin mumpuni dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri melalui pengembangan produk turunan amonium nitrat. Kegunaannya juga sangat luas," ujar Indardi.

Lanjutnya, pada sektor pertanian, amonium nitrat bisa dimanfaatkan sebagai sumber nitrogen untuk pupuk yang dapat berfungsi menyuburkan tanah, yang di dalamnya terdapat kandungan bahan kimia amonium untuk campurannya.

"Selain itu, amonium nitrat juga dibutuhkan di industri pertambangan dan infrastruktur. Amonium nitrat memiliki nilai tambah tinggi yang mampu memberi dampak berganda bagi ekonomi Indonesia,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: