Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Syarat Usia untuk Capres, Cania: Membatasi Partisipasi Warga Negara

Syarat Usia untuk Capres, Cania: Membatasi Partisipasi Warga Negara Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Vlogger terkenal Cania Cita Irlanie menghadiri sebuah diskusi bertajuk Muda Memimpin, Bincang Ulang Presidential Treshold dan Batas Minimal Usia Presiden.

Diskusi tersebut dihadiri oleh akademisi dan youtuber Refly Harun, Politikus Arief Poyuono, Politisi PSI Rian Ernest, dan Dinno Ardiansyah CEO Centenialz.

Ihwal Presidential Treshold, Cania sepakat bahwa perlu ditinjau ulang. "Stands gua sendiri sih pasnya di 4 persen aja, sama kaya parliamentary treshold. Dan yang udah melampaui parliamentary treshold, harusnya udah bisa nyalon. Dan sebenernya gua juga termasuk yang pro dengan adanya jalur independen", terangnya.

Cania kemudian ditanya apakah kebijakan tersebut memberikan limitasi kepada pemuda. "Gue ga bilang ini melimitasi pemuda secara persis sih. Tapi kaya justru melimitasi partisipasi anyone (semua orang) aja sih. Opsinya lebih terbatas", jawabnya.

"Jadi menurut gue di luar aturan main yang ga ideal tadi, which kita sangat support untuk kita koreksi dan revisi, kita harus perjuangin dan investasikan waktu untuk itu. Dan perjuangan itu memang butuh waktu. Sebab return itu akan sesuai dengan seberapa banyak yang lu investasikan", tandasnya.

Ia kemudian berujar bahwa sebagai generasi muda kita harus optimis politik kita ke depan semakin terbuka.

Menurut Dinno Ardiansyah CEO Centenialz, diskusi tersebut di gelar dalam rangka memfasilitasi keresahan kaum muda yang selama ini merasa hanya dijadikan vote getter oleh para politisi tua yang established.

"Selama ini, kata muda dan milenial dijadikan jargon dan komoditas, tapi keberpihakan sejatinya, jauh panggang dari api. Katanya kita pro anak muda, tapi yang boleh jadi pemimpin, harus usia 40 dulu. Apakah ini bukan hipokrit?", tandasnya.

Mantan Presiden BEM Trisaksi tersebut juga menyampaikan bahwa ambang batas 20 persen dan batas minimal usia presiden itu anti progresifitas. "Itu jelas nggak pro kaum muda, dan menutup ruang para puteri bangsa muda yang potensial untuk manggung sebagai pemimpin negeri", terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: